Diskusi dan Kerja Sama BAPETEN dengan PT Pupuk Indonesia Persero (PI) dalam Pengembangan Teknologi Nuklir untuk Ketahanan Energi dan Pangan
Kembali 13 Maret 2025 | Berita BAPETENBapeten mengadakan Diskusi dan Kerja Sama dengan PT Pupuk Indonesia Persero (PI) dalam Pengembangan Teknologi Nuklir untuk Ketahanan Energi dan Pangan pada Kamis, 13 Maret 2024 di Gedung BAPETEN.
Kegiatan dibuka oleh Pengelola Kegiatan Kelompok Fungsi Pengkajian Reaktor Daya - Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) BAPETEN Bintoro Aji yang menyampaikan rasa terima kasih atas kedatangan rekan-rekan dari Pupuk Indonesia.
Acara kemudian dilanjutkan dengan Pemaparan yang disampaikan dari perwakilan PT Pupuk Indonesia Persero (PI) Rozikin. Dalam pemaparannya Rozikin menyampaikan “Bahwa ketahanan pangan telah menjadi isu penting yang saat ini merupakan perhatian utama pemerintah Indonesia. Pengadaan pupuk menjadi aspek yang sangat penting dalam mewujudkan ketahanan pangan bangsa. Pupuk Indonesia berkomitmen untuk mendukung visi tersebut melalui pemanfaatan teknologi bersih untuk produksi hidrogen dalam pembuatan pupuk, khususnya dalam produksi Ammonia”.
“Penggunaan teknologi nuklir memilki potensi yang besar sebagai sumber energi bersih dalam mewujudkan NZE 2060, PT Pupuk Indonesia melihat teknologi nuklir dapat menjadi pilhan utama untuk berkontribusi dalam keberlanjutan industri pupuk green”, lanjutnya.
Rozikin juga menekankan “Pentingnya manfaat teknologi nuklir, dalam mendukung ketahanan pangan. Teknologi ini diharapkan tidak hanya berperan dalam produksi energi, tetapi juga mendukung ketahanan pangan dengan menghasilkan pupuk yang efisien, bersih, dan ramah terhadap lingkungan hidup”.
Pada tahun 2028-2030, PT Pupuk Indonesia berencana untuk melakukan studi pengembangan pabrik green ammonia yang akan menggunakan teknologi elektrolisis berbasis energi nuklir. Rencana ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas prduksi hidrogen dari 1,62 juta ton pada 2030 menjadi 2,16 juta ton pada 2060, dengan lokasi kilang-kilang tersebut akan tersebar di beberapa pulau di Indonesia, termasuk Kalimantan.
Dalam pengembangan Green Ammonia, Pupuk Indonesia berencana bekerja sama dengan Copenhagen Atomics, Topsoe, dan Aalborg CSP.PT Pupuk Indonesia akan mendukung pembangunan fasilitas pabrik green ammonia, dengan dukungan dalam komunikasi dengan BAPETEN.
Kegiatan selanjutnya diisi dengan pemaparan dari Direktorat Pengaturan Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (DP2IBN) BAPETEN mengenai “Kesiapan Regulasi Untuk Teknologi Small Modular Reactor (SMR) dan Molten Salt Reactor”.
Dalam pertemuan ini juga dibahas mengenai perkembangan teknologi nuklir dan dasar hukum terkait yang diatur dalam UU No. 10 Tahun 1997, serta skema perizinan untuk reaktor daya dan peraturan tentang tapak, konstruksi, dan biaya izin konstruksi. BAPETEN juga menjelaskan kebijakan terbaru untuk reaktor generasi terbaru.
Acara ditutup dengan diskusi yang hangat antara pihak BAPETEN dan PT Pupuk Indonesia, dengan banyak pertanyaan seputar implementasi teknologi nuklir dalam industri pupuk. Pertemuan ini diakhiri dengan komitmen kedua belah pihak untuk terus bekerja sama dalam mendukung ketahanan pangan Indonesia melalui teknologi yang inovatif, bersih, dan ramah lingkungan. [DP2IBN/Zakki/BHKK/OR]
Komentar (0)