Banner BAPETEN
Diseminasi Iptek Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir di Tuban
Kembali 05 Mei 2018 | Berita BAPETEN

Jika nuklir sudah terstigma bom atom, bahaya dan mematikan, pikiran akan sulit mencerna hal-hal yang baik tentang nuklir. Untuk menetralisir stigma yang buruk tersebut, diperlukan pendekatan bahasa sebagai salah satu unsur budaya manusia. Untuk itu, perlu diadakan diseminasi pengawasan tenaga nuklir kepada masyarakat yang dilakukan oleh BAPETEN.

Hal ini merupakan upaya mengimplementasikan komitmen BAPETEN dalam melaksanakan pengawasan terhadap pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia, agar masyarakat luas mengetahui bahwa aspek keselamatan, keamanan dan kedamaian harus menjadi perhatian yang serius. Dengan demikian, akan terbentuk kesadaran serta persepsi masyarakat tentang energi nuklir secara benar.

imgkonten

Sosialisasi dengan tema ”Diseminasi Iptek Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir di Indonesia” ini terlaksana atas koordinasi dan kerja sama yang baik antara BAPETEN dengan DPR-RI. Kegiatan sosialisasi memperoleh respons positif dari masyarakat. Acara dihadiri 120 orang peserta yang merupakan warga Desa Tunggul Rejo, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Acara diawali sambutan Kepala Desa Tunggul Rejo Sukarno yang menyampaikan bahwa Diseminasi Iptek Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir ini, menjadi hal baru dikarenakan ketidaktahuan akan pemanfaatan tenaga nuklir. Untuk itu, masyarakat perlu mengetahui dan mempelajari terkait pemanfaatan tenaga nuklir tersebut.

Sambutan dilanjutkan oleh SW. Yudha yang diwakili oleh Jupri, Tenaga Ahli Dapil IX Bojonegoro dan Tuban. Ia menyampaikan bahwa bayangan masyarakat kalau mendengar kata nuklir tentu hanya bom. Namun ternyata, nuklir sendiri sudah banyak digunakan dalam kehidupan. Untuk itu, pencerahan dari BAPETEN yang telah dipekarsai ini harus dimanfaatkan oleh masyarakat dengan baik.

Sambutan kemudian dilanjutkan oleh Camat Singgahan yang diwakili Kasi Kamtibnas Teguh, yang menyampaikan bahwa Pak Camat cukup khawati terhadap ada tidaknya warga yang terkena nuklir. Untuk itu, masyarakat perlu mendengar apa itu nuklir dan bagaimana rupanya, sehingga diharapakan peserta akan menyampaikan lagi kepada sanak saudara mengenai apa yang telah disampaikan oleh BAPETEN.

Presentasi Pengawasan Tenaga Nuklir di Indonesia disampaikan langsung oleh Kepala Biro Hukum dan Organisasi (BHO) BAPETEN Taruniyati Handayani yang menyatakan, “Memang kami belum ngetop di masyarakat. BAPETEN masih tergolong muda, walaupun minggu depan BAPETEN telah berumur 20 tahun."

Presentasi juga di antaranya menyampaikan trntang Informasi tentang perkembangan teknologi nuklir dan teknologi peralatan dapat menimbulkan radiasi serta pemanfaatan dan bahaya, padahal tanpa disadari kita sering berhubungan dengan peralatan-peralatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam bidang kesehatan, antara lain berupa peralatan yang digunakan untuk keperluan rontgen.

Acara diselenggarakan pada 5 Mei 2018, Tuban, Jawa Timur. Acara diakhiri dengan diskusi dan tanya jawab serta ramah tamah guna mempererat kerja sama di bidang pengetahuan ketenaganukliran. [BHO/SP/IP].

BAPETEN Link

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

International Links