(Jakarta,BAPETEN)
Delegasi Japan Nuclear Energy Safety Organization (JNES) melakukan diseminasi informasi di BAPETEN terkait e-Learning Demonstration Project for Nuclear Safety Regulators. Delegasi JNES tersebut dipimpin oleh Mr. Fumio Kudough dan didampingi oleh pejabat JNES lainnya yaitu Mr. Miyashita, Mr. Tomizawa dan Mr. Yunoki. Pertemuan yang mengambil tempat di Gedung B BAPETEN, Senin (2/3) ini, dihadiri oleh pejabat eselon II, III, IV beserta sejumlah karyawan BAPETEN terkait.
JNES yang merupakan TSO (Technical Support Organization) dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir Jepang (NISA) menjabarkan informasi pengawasan PLTN di Jepang yang dapat diakses melalui jaringan internet dan terbuka untuk umum. Semua informasi tersebut telah diterjemahkan ke bahasa Inggris, dan meliputi peraturan, perizinan maupun inspeksi PLTN, mulai dari tahap persetujuan tapak sampai tahap operasi, dan tersedia pada situs: JNES e-Learning Site for Nuclear Safety Regulators
Menurut Mr. Fumio Kudough
saat presentasinya di BAPETEN mengatakan, salah satu keuntungan yang
bisa diperoleh dari mengakses situs e-learning ini antara lain
dapat langsung mempelajari regulasi keselamatan nuklir sebelum para
peserta training mengunjungi Jepang. Selain itu, situs tersebut juga
menyediakan ujian bagi calon peserta pelatihan JNES, sehingga
tersaring calon peserta yang memiliki pengetahuan dasar dalam sistem
pengawasan PLTN di Jepang.
Kehadiran situs e-learning tersebut disambut dengan baik oleh BAPETEN, terutama untuk kebutuhan perbandingan sistem pengawasan PLTN di berbagai negara. Dengan tersedianya informasi regulasi tenaga nuklir di Jepang dalam bahasa Inggris, maka pegawai BAPETEN memperoleh rujukan tambahan selain yang didapat dari IAEA (International Atomic Energy Agency) maupun dari US-NRC (United States Nuclear Regulatory Agency).
Kehadiran situs e-learning tersebut disambut dengan baik oleh BAPETEN, terutama untuk kebutuhan perbandingan sistem pengawasan PLTN di berbagai negara. Dengan tersedianya informasi regulasi tenaga nuklir di Jepang dalam bahasa Inggris, maka pegawai BAPETEN memperoleh rujukan tambahan selain yang didapat dari IAEA (International Atomic Energy Agency) maupun dari US-NRC (United States Nuclear Regulatory Agency).
Sumber : Humas