Delegasi BAPETEN Menghadiri The 69th IAEA General Conference
Kembali 16 September 2025 | Berita BAPETEN | 37 lihatBadan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) menghadiri Sidang Umum International Atomic Energy Agency ke-69 yang diselenggarakan pada 15–19 September 2025 di Wina, Austria, dengan tema utama tahun ini adalah “Atoms for Water”. Sidang tahunan IAEA ini dihadiri oleh seluruh negara anggota IAEA, dan menjadi forum utama untuk membahas isu-isu strategis terkait pemanfaatan teknologi nuklir secara aman, selamat, dan damai. Agenda yang dibahas mencakup keselamatan nuklir dan radiasi, keamanan nuklir, jaminan pasokan bahan nuklir, kerangka hukum internasional, serta program kerja dan anggaran IAEA.
Delegasi BAPETEN dipimpin oleh Deputi Perizinan dan Inspeksi, Zainal Arifin, dengan anggota delegasi terdiri dari Direktur Perizinan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif, Kepala Biro Hukum, Kerjasama, dan Komunikasi Publik, Pengelola Kegiatan Kelompok Fungsi Pengkajian Reaktor Non-Daya, dan Pengelola Kegiatan Kelompok Fungsi Kerja Sama.
Pidato pembukaan Direktur Jenderal IAEA pada Sidang Umum ke-69 menekankan bahwa konferensi ini berlangsung di tengah situasi global yang penuh tantangan, dengan meningkatnya konflik militer, ancaman terorisme, serta erosi norma non-proliferasi nuklir. IAEA ditegaskan memiliki mandat, mulai dari mencegah proliferasi senjata nuklir hingga memanfaatkan sains dan teknologi nuklir untuk pangan, energi, dan kesehatan. DG IAEA menyoroti perkembangan penting terkait implementasi safeguard di Iran dan Suriah, risiko keselamatan di fasilitas nuklir Ukraina, serta pemantauan pembuangan treated water Fukushima. Ia juga menekankan peran nuklir dalam ketahanan energi dan iklim, termasuk peluang pengembangan SMR, energi fusi, serta dukungan pembiayaan bagi negara berkembang. Inisiatif seperti Rays of Hope untuk penanggulangan kanker, Atoms4Food untuk ketahanan pangan, NUTEC Plastics untuk polusi plastik, dan ZODIAC untuk kesiapsiagaan penyakit zoonosis menunjukkan kontribusi nyata IAEA. DG IAEA menutup dengan ajakan agar negara anggota memperkuat kembali dukungan terhadap rezim non-proliferasi, berkolaborasi menghadapi tantangan global, dan memanfaatkan teknologi nuklir demi perdamaian, keamanan, serta kesejahteraan umat manusia.
Selain menghadiri sidang pleno, delegasi BAPETEN juga akan melaksanakan sejumlah pertemuan bilateral dengan otoritas regulator nuklir dari berbagai negara dan organisasi internasional, antara lain ARPANSA dan ASNO Australia, CNSC-Kanada, NRRC-Kingdom of Saudi Arabia, NEA-Singapura, PAEC-Pakistan, US DoE (NNSA dan Office of Nuclear Energy), dan organisasi internasional seperti Interpol, serta pertemuan dengan Deputy Director General Technical Cooperation IAEA. Pertemuan bilateral tersebut membahas penguatan kerja sama teknis dan pertukaran pengalaman di bidang keselamatan nuklir dan radiasi, keamanan nuklir, pengawasan fasilitas nuklir dan radiasi, kesiapsiagaan dan penanggulangan kedaruratan nuklir, serta peningkatan kapasitas SDM.
Kehadiran BAPETEN pada Sidang Umum IAEA ke-69 menegaskan peran aktif Indonesia dalam diplomasi nuklir internasional, sekaligus memperkuat jejaring kerja sama global untuk mendukung pemanfaatan energi dan teknologi nuklir yang aman, selamat, dan damai bagi pembangunan berkelanjutan. (BHKK/Indah Annisa/CD)
Komentar (0)