Pimpinan BAPETEN menerima kunjungan Kedutaan Besar Canada di kantor BAPETEN pada Jumat 14 Maret 2025 dalam rangka courtesy call dan mendiskusikan kemajuan energi nuklir di Indonesia dan regulasi domestik reaktor nuklir.
Dalam courtesy call ini, Plt. Kepala BAPETEN Sugeng Sumbarjo didampingi Deputi Perizinan dan Inspeksi Zainal Arifin, Deputi Pengkajian Keselamatan Nuklir Haendra Subekti, Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir Taruniyati Handayani, Direktur Pengaturan Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir Nur Syamsi Syam, Kepala Biro Hukum, Kerjasama dan Komunikasi Publik Ishak, Direktur Perizinan Instalasi Bahan Nuklir Wiryono serta Direktur Inspeksi Instalasi Bahan Nuklir. Mengawali pertemuan ini, Sugeng membuka dengan pengenalan pejabat dari BAPETEN dan berterima kasih atas kedatangan Kedutaan Besar Canada yaitu Ambassador of Canada to Indonesia and Timor Leste Jess Dutton, Director of Business Development (Asia Pacific) Atkins Realis Sara Supa-Amornkul, Senior Trade Commissioner Meena Bhullar, Counsellor, Second Secretary, Trade Commissioner Francis Despatis,Trade Commissioner - Infrastructure Dewi Sari.
Kegiatan dilanjutkan dengan pembukaan kegiatan oleh Plt. Kepala BAPETEN Sugeng Sumbarjo mengatakan “Indonesia memiliki komitmen untuk perubahan iklim melalui EBET termasuk pembangkit listrik tenaga nuklir. Untuk perencanaan pembangunan PLTN di Indonesia harus melalui perizinan yang bertahap seperti desain, tapak, pra-konstruksi, konstruksi, komisioning, operasi, dekomisioning. PLTN berbasis pendingin air dan land based dan saat ini dilakukan pengembangan regulasi untuk mengakomodasi Non-water reactor dan floating based.”
Dalam penyampaiannya Dr. Sarah mengatakan “Hal hal mengenai rencana dan persyaratan khusus untuk pengembangan energi nuklir,serta untuk mengevaluasi aspek keselamatan dan keamanan dari teknologi reaktor yang lebih besar dan telah terbukti dibandingkan dengan teknologi yang lebih kecil dan lebih baru seperti SMR. Kami sebagai Perwakilan Kanada untuk memberikan informasi yang lebih rinci mengenai jadwal, biaya, dan durasi konstruksi untuk proyek-proyek reaktor nuklir yang potensial. Tim Kanada akan menawarkan pelatihan tingkat tinggi atau sesi informasi mengenai keselamatan nuklir dan kerangka kerja perizinan kepada para pemangku kepentingan di Indonesia.“
Deputi Pengkajian Keselamatan Nuklir Haendra Subekti juga membahas pentingnya keselamatan dan keamanan dalam teknologi, menyoroti perlunya teknologi yang telah terbukti dan teruji. Serta potensi reaktor yang lebih besar yang aman, daripada reaktor yang lebih kecil dengan teknologi baru. BAPETEN mengusahakan untuk mencari jalan tengah untuk keselamatan dan keamanan sebagai prioritas utama.
BAPETEN juga menekankan pentingnya keselamatan dan keamanan dalam teknologi, kebutuhan akan teknologi yang telah terbukti dan teruji, dan potensi reaktor yang lebih besar yang aman. Kegiatan ini diharapkan bisa membangun hubungan kerja sama yang baik antara BAPETEN mewakili indonesia dengan Kedutaan Besar Kanada. Percakapan diakhiri dengan ungkapan terima kasih dan salam singkat, (BHKK/CD/Nurul)
Komentar (0)