Cegah Pencurian dan Sabotase Sumber Radioaktif, Bapeten Gelar Pelatihan PKSR
Kembali 09 Maret 2020 | Berita BAPETENSalah satu garda terdepan dalam pengamanan sumber radioaktif yang terdapat dalam perusahaan pengguna izin Bapeten adalah Petugas Keamanan Sumber Radioktif (PKSR). Karenanya mereka memegang peranan penting dalam menjaga safety dan security sumber radioaktif tersebut. Guna memberikan pengetahuan dimaksud pada tanggal 10 s.d 12 Maret 2020, Balai Pendidikan dan Pelatihan Bapeten menggelar Pelatihan keamanan sumber radioaktif di Gedung Diklat Cisarua Bogor.
Acara diawali dengan laporan kesiapan penyelenggaraan pelatihan oleh Kepala Seksi Penyelenggaraan dan Sarana Pelatihan Umul Khair, yang menyampaikan bahwa tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, keahlian dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsi PKSR secara profesional kepribadian dan etika sesuai kebutuhan instansi.
Lebih lanjut Umul melaporkan jumlah peserta yang ikut dalam pelatihan PKSR Gelombang I ini sebanyak 21 peserta dari perusahaan dan instansi yang memanfaatkan sumber radioaktif di Indonesia. Umul berharap agar peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan baik sehingga bisa lulus 100 %.
Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Bapeten Lukman Hakim membuka secara resmi Pelatihan ini. Dalam sambutan Lukman menyampaikan Bahwa keikutsertaan dalam pelatihan ini adalah salah satu syarat dalam pengajuan izin sebagaimana diatur dalam PP No. 33 Tahun 2007 Tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif, PP No. 29 Tahun 2008 tentang Perijinan Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion dan Bahan Nuklir, serta Peraturan Kepala Bapeten No. 6 Tahun 2018 Tentang Keamanan Sumber Radioaktif.
Lebih lanjut Lukman mengatakan “ PKSR merupakan perpanjangan tangan dari Bapeten, karena perusahaan Bapak yang menggunakan dan memanfaatkan tenaga nuklir, maka bapak selaku PKSR yang harus menjaganya” katanya.
Sumber radioaktif jangan sampai jatuh ke tangan orang yang tidak semestinya, “jangan sampai terjadi pencurian atau sabotase terhadap bahan radioaktif. Karena itu Bapak dan Ibu dilatih disini agar mempunyai kemampuan selaku petugas PKSR yang handal” ujar Lukman menambahkan.
Selepasnya dari pelatihan ini diharapkan ilmu yang diperoleh bisa dishare dan diterapkan di instansinya masing-masing, “kami harapkan Bapak dan Ibu bisa fokus selama 3 hari ini, agar ilmu yang disampaikan dapat diterima secara maksimal dan bisa ditransfer kepada yang lain”, tukas Lukman mengakhirinya sambutannya. [bhkk/bsb]