Banner BAPETEN
Bimbingan Teknis Perizinan PLTN
Kembali 23 Maret 2016 | Berita BAPETEN
IMG_6626-300x200.jpg

(Bangka, BAPETEN) Keinginanan Indonesia untuk memiliki PLTN untuk mengatasi krisis energi terkesan tarik ulur. BAPETEN sebagai satu-satunya lembaga negara yang diberikan otoritas penuh dalam mengawasi pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia, siap mengawasi PLTN apabila benar dibangun di tanah air. Dengan didukung SDM yang berkompeten di bidangnya, sekaligus diperkuat dengan jaringan kerjasama dengan IAEA dan negara-negara di tingkat regional maupun internasional. Inilah yang kemudian menjadi bekal kesiapan BAPETEN untuk mengawasi rencana pembangunan PLTN di Indonesia jika nantinya benar-benar terwujud. Untuk itu, Bimbingan Teknis Perizinan PLTN perlu dilakukan sebagai upaya diseminasi informasi seputar perizinan jika ingin membangun PLTN. Pada tanggal 21 Maret 2016, di Pangkal Pinang Bangka.

Mengawali sambutan dari Gubenur Bangka-Belitung yang dibacakan oleh Staf Ahli Bidang Energi dan Sumber Daya Alam Marwan, dalam sambutannya disampaikan bahwa “ketersediaan energy merupakan faktor pendukung pembangunan, ini merupakan tanggungjawab pemerintah yang harus kita wujudkan bersama. Ketergantungan terhadap energy fosil harus kita kurangi karena keterbatasannya, kunci pembangunan energi diataranya pembangunan PLTN. Bimbingan Teknis dari BAPETEN ini dapat memberika informasi penting yang kita butuhkan.”

imgkonten

Dalam sambutan pembukaannya Kepala BAPETEN Jazi Eko Istiyanto menyampaikan bahwa “ada pertanyaan apakah nuklir bisa dibuat aman, insya Allah nuklir aman. Tidak ada kelompok anti nuklir di Indonesia yang ada kelompok anti PLTN. Buktinya penggunaan nuklir di bidang kesehatan dan industri tidak pernah didemo. Sebenarnya jika sampai Indonesia membangun PLTN sumber energi lain juga masih tetap digunakan.

“BAPETEN mengawasi nuklir melalui peraturan, perizinan, inspeksi dan penegakan hukum. BAPETEN selalu mengawasi pemanfaatan tenaga nuklir karena jika tidak digunakan dengan baik tentu berbahaya. BAPETEN juga belajar dari IAEA untuk mencontoh best practice dari negara lain, demi menjaga pemanfaatan nuklil bisa aman. Dan saya memahami semangat Babel untuk menjadi pioneer pembangunan PLTN, yang perlu disadari bahwa perizinan PLTN perlu waktu untuk alasan keamanan. Izin juga tidak hanya BAPETEN. Pada prinsipnya BAPETEN netral, konsen kami pada keamanan dan keselamatan.” Tambahnya.

Acara yang diadakan selama 1 hari ini dihadiri 40 peserta dari stakeholder yang ada di Babel. Acara dilanjutkan dengan presentasi tentang Kebijakan Pengawasan Ketenaganukliran dan Perizinan Instalsi PLTN oleh Direktur Perizinan Instalasi dab Bahan Nuklir dan Perizinan Evaluasi Tapak oleh Kepala Sub Direktorat Perizinan Reaktor dan Bahan Nuklir.[SP]

imgkonten

BAPETEN Link

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

International Links