Bedah Buku: “41 Tahun Menjadi Abdi Negara, Arsip Dalam Kehidupan”
Kembali 28 Juli 2021 | Berita BAPETENBAPETEN mengadakan bedah buku berjudul “41 Tahun Menjadi Abdi Negara, Arsip Dalam Kehidupan” karya Urip Deni Susanto, Rabu (28/07). Acara bedah buku ini bertujuan untuk upaya menggelorakan dunia literatur di lingkungan BAPETEN, apresiasi terhadap penulis buku, dan implementasi dalam mendukung program manajemen pengetahuan di lingkungan BAPETEN. Acara turut dihadiri oleh Sekretaris Utama BAPETEN, Kepala Biro Perencanaan, Informasi, dan Keuangan (BPIK), serta sejumlah pegawai BAPETEN.
Acara diawali dengan sambutan dari Sekretaris Utama BAPETEN, Sugeng Sumbarjo. Dalam sambutannya, Sugeng berharap buku ini dapat menjadi inspirasi bagi pegawai BAPETEN yang lain.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan sosialisasi perpustakaan BAPETEN oleh Murad Maulana selaku Pustakawan BAPETEN dan presentasi penulis buku yang dimoderatori oleh Kepala Subbagian Tata Usaha Deputi Pengkajian Keselamatan Nuklir (PKN) Rinasari. Pada sesi ini, Urip Deni Susanto selaku penulis buku membahas mengenai isi buku yang ditulis, mulai dari perjalanan hidup hingga sharing ilmu kearsipan yang menjadi bidang pekerjaanya.
Sebagai pembahas buku adalah Liliana Yetta Pandi selaku Peneliti Madya dari Kelompok Fungsi Pengkajian Reaktor Non Daya, yang menyebutkan terkait hal teknis, seperti konsistensi dalam pengetikan maupun penulisan kata yang belum sesuai dengan EYD. Disisi lain, buku yang juga berisi mengenai perjuangan penulis ini juga dapat memicu semangat pembaca untuk bekerja dengan lebih baik lagi.
Selanjutnya, pembahas buku yang kedua adalah Mulutono selaku Arsiparis Muda dari Subbagian Tata Usaha Kepala. Mulutono memberikan apresiasi luar biasa kepada Urip Deni Susanto selaku penulis buku, dan berharap buku ini dapat membawa manfaat bagi peserta maupun penulis sendiri. Mulutono juga memberikan ulasan buku per-bab. Ia mengatakan bahwa melalui buku ini, peserta dapat melihat kemauan keras, keinginan untuk maju dari penulis, serta mau belajar dan konsisten dalam menggapai cita-cita.
Acara yang dihadiri oleh sekitar 100 orang peserta ini diakhiri dengan sesi tanya jawab. Antusiasme peserta terlihat dari banyak nya pertanyaan yang diajukan kepada penulis. [BHKK/IP]