Rapat Koordinasi Inspektur Keselamatan Nuklir Tahun 2019 dibuka resmi oleh Kepala BAPETEN Jazi Eko Istiyanto, di Bogor, Kamis (14/2/2019) pagi. Rakor yang berlangsung selama 2 hari ini turut dihadiri Deputi Perizinan dan Inspeksi Khoirul Huda, Deputi Pengkajian Keselamatan Nuklir Yus Rusdian Akhmad, serta para pejabat Eselon II di lingkungan BAPETEN.
Adapun tema yang diangkat tahun ini adalah Peningkatan Kualitas Inspektur Menuju Inspeksi yang Efektif. Menurut Direktur Inspeksi Instalasi dan Bahan Nuklir Amil Mardha, tema ini relevan untuk diangkat dalam Rakor ini karena diketahui bersama sudah banyak obyek pengawasan seperti instalasi nuklir/fasilitas nuklir/peralatan nuklir dengan jumlah, jenis, serta kondisi yang sudah ageing atau berumur tua, bahkan sudah berusia lebih dari 30 tahun terutama untuk instalasi nuklir.
“Hal ini menjadi tuntutan dan sekaligus tantangan bagi para inspektur untuk meningkatkan kualitas diri dalam keterampilan dan pengetahuan, dalam rangka menjaga dan mengawasi objek pengawasan agar tetap beroperasi dengan selamat dan aman,” ujar Amil.
Sementara itu Jazi dalam arahannya menggarisbawahi tentang pentingnya efektifitas dan efisiensi kegiatan inspeksi sebagai salah satu pilar pengawasan yang dilakukan BAPETEN. Terkait inspeksi partisipatif yang mulai diterapkan BAPETEN, Jazi berharap agar merangkul semua kalangan menjadi stakeholders.
BAPETEN sebagai pengawas tidak serta merta hanya memberikan punishment, tetapi juga reward bagi pengguna yang mematuhi aturan berlaku. Penghargaan seperti BAPETEN Safety and Security Award (BSSA) dan Si INTAN atau Sistem Informasi Data Dosis Pasien yang diberikan BAPETEN, hendakanya dapat menumbuhkan safety culture dan membangun Indonesia aman dari potensi bahaya radiasi.
Menyangkut pengkajian yang dilakukan BAPETEN, Jazi mengharapkan agar menjadikan setiap orang mengerti keselamatan nuklir. Selain itu menjadikan keselamatan nuklir sebagai keunggulan nasional dan kekayaan bangsa.
Pada kesempatan ini Khoirul tidak lupa menekankan tantangan fungsi pengawasan, khususnya bidang perizinan dan inspeksi, yang terus meningkat sesuai perkembangan teknologi. Guna mencapai pengawasan yang efektif, tambah Khoirul, diantaranya dapat melalui inspeksi partisipatif yang ditingkatkan, penerapan standardisasi dan sertifikasi inspektur, sekaligus standardisasi proses pengawasan.
Rakor ini dihadiri segenap inspektur BAPETEN baik dalam bidang IBN atau lingkup keselamatan instalasi nuklir dan safeguards, maupun bidang FRZR lingkup kesehatan dan industri, para manajemen, ahli hukum, serta personel terkait lainnya.(bho/bsb/pd)