Banner BAPETEN
BAPETEN Terus Tingkatkan Kemampuan Petugas Garis Depan dalam Menghadapi Ancaman Keamanan Nuklir Terkini
Kembali

Peningkatan ancaman keamanan global khususnya tindak terorisme, saat ini tengah menjadi perhatian semua pihak. Ancaman keamanan ini tidak menutup kemungkinan akan menggunakan radioaktif sebagai bahan untuk melakukan tindakan teror.

Diketahui bersama bahwa kecenderungan tindakan terorisme saat ini, mengarah ke suatu tindakan yang akan menimbulkan dampak fatal dan luas serta menimbulkan banyak korban. Guna mencapai tujuan tersebut, aksi para teroris disinyalir akan menggunakan bahan radioaktif dalam melakukan tindakan teror yang mereka lakukan.

Menyikapi hal tersebut, Direktorat Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir (DKKN) BAPETEN terus melakukan pelatihan terhadap pemangku kepentingan, terkait dengan keamanan nuklir, guna meningkatkan kewaspadaan dan juga kemampuan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan aksi terorisme radioaktif.

Peningkatan kemampuan para pemangku kepentingan ini sangat penting guna membangun kewaspadaan dan kepedulian, serta membekali para personil saat bekerja dilapangan untuk menjamin keselamatan dan keamanan mereka dalam menunaikan tugasnya. Selain itu juga untuk menjaga keselamatan masyarakat terhadap bahaya radiasi yang tidak diinginkan khususnya yang disebabkan oleh aksi terorisme.

Pelatihan yang dilaksanakan selama 2 hari ini, Senin-Selasa (23-24/10/2017), di Office of I-CoNSEP, Kantor Pusat BAPETEN, Jakarta, dibuka oleh Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir Dedik Eko Sumargo. Turut mendampingi Kepala Subdirektorat Keteknikan, Zulkarnain.

imgkonten imgkonten

Menurut Dedik, Keamanan Nuklir pada periode ini sudah menjadi prioritas diseluruh negara. “Potensi acaman sudah semakin dekat dan tinggal menunggu kapan kejadiannya. Sebagai contoh penangkapan teroris di Antapani, Bandung. Kita semua harus selalu waspada dan siap jika terjadi ancaman yang tidak kita inginkan,” terangnya.

Dedik menambahkan dalam rangka peningkatan kepedulian para pemangku kepentingan dalam menghadapi peningkatan ancaman ini, BAPETEN juga menggelar Konferensi Informasi Pengawasan (Korinwas) yang akan dihelat, Rabu (25/10/2017), untuk membangun dan meningkatkan keamanan nuklir nasional khususnya fokus kepada pengamanan titik-titik pintu masuk ke wilayah NKRI.

Lebih jauh Dedik mengungkapkan pada tahun depan kita akan memiliki tantangan yang sangat besar, yaitu Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. “Asian Games ini merupakan tantangan bagi kita untuk menerapkan sistem keamanan nuklir. Koordinasi dan kerjasama dengan semua pemangku kepentingan sangat penting dalam rangka mencegah adanya aksi terorisme menggunakan radioaktif," pungkasnya.

Pelatihan ini diikuti oleh 19 orang personil yang berasal dari sejumlah instansi terkait seperti, Bakamla, Direktorat Penindakan dan Penyidikan - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, KPU Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok, Detasemen E KBR Gegana BRIMOB, Istana Kepresidenan Bogor, Detasemen Deteksi - Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Asintel dan Paspampres, Sekretariat Militer Presiden (Setmilpres), serta Badan Intelijen Negara (BIN).

imgkonten imgkonten

Materi pelatihan mencakup Pertahanan Berlapis Keamanan Nuklir Nasional, Program Keamanan Nuklir di Luar Fasilitas, Konsep Dasar Radiasi Pengion dan Proteksi Radiasi, Efek Radiasi dan Prinsip Keselamatan, Pengoperasian Handheld (PRD, RID, NSD) ditambah Perawatan dan Operasional RPM.

Selain itu juga dilakukan praktikum penggunaan handheld monitor dengan menggunakan prinsip proteksi, teknik deteksi dan identifikasi nuklida, serta pelatihan deteksi radiasi menggunakan Radiation Portal Monitor. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini, peserta mendapatkan pengetahuan dasar mengenai keamanan nuklir termasuk cara mendeteksi keberadaan sumber radioaktif.(dkkn/zul)

Tautan BAPETEN

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

Tautan Internasional

Tautan LPNK