Sesuai UU no 10/1997, BAPETEN memiliki peran melakukan pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia, guna menjamin keselamatan pekerja, masyarakat dan lingkungan dari bahaya radioaktif. Pengawasan BAPETEN dimaksud dilakukan melalui 3 fungsi yaitu mengembangkan peraturan, memberikan perijinan dan melakukan inspeksi kepatuhan terhadap peraturan.
Guna mewujudkan ketiga fungsi tersebut secara efektif dan efisien dengan kualitas tinggi, maka diperlukan dukungan teknis dari Pusat Pengkajian. Saat ini BAPETEN memiliki 2 pusat pengkajian yang terkait instalasi dan bahan nuklir (P2STPIBN) serta pusat pengkajian yang terkait fasilitas radiasi dan zat radioaktif (FRZR).
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, pusat pengkajian memiliki beberapa fasilitas misalnya jaringan komputer, HPC (High Performance Computer), perangkat lunak analisis keselamatan dan lab proteksi radiasi. Secara khusus, HPC yang berada di bawah tanggung jawab P2STPIBN merupakan komputer terdistribusi yang terdiri dari 160 core yang dikendalikan oleh sistem operasi Linux. Dengan kapabilitas seperti itu, maka komputer ini akan dapat mengerjakan proses perhitungan jauh lebih cepat bila dibandingkan dengan komputer PC biasa. Komputer HPC ini dipergunakan untuk menyelesaikan analisis keselamatan nuklir yang menggunakan perangkat lunak berbasiskan metode distribusi probabilistik, misalnya code MCNP (Monte Carlo N-Particle ) yang biasanya memerlukan waktu lama dalam orde beberapa hari sampai beberapa minggu dalam eksekusinya.
Selain itu, pusat pengkajian juga memiliki banyak perangkat lunak analisis yang diperoleh dari pengadaan secara komersial maupun berdasarkan perjanjian kerjasama dengan institusi luar seperti GRS (Jerman) dan US-NRC (Amerika Serikat). Perangkat lunak analisis keselamatan tersebut meliputi perangkat analisis untuk aspek tapak, desain, operasi, sampai ke analisis kecelakaan parah dan dampak dispersi ke lingkungan. Perangkat lunak tersebut dapat dipergunakan untuk jenis reaktor berpendingin air, namun dapat juga diterapkan pada jenis reaktor berpendingin gas seperti jenis reaktor nuklir yang sedang didesain oleh BATAN.
„Besar harapan kami bahwa pemanfaatan bersama fasiltas perangkat keras dan perangkat lunak akan memberikan kontribusi besar bagi masyarakat. Penggunaan bersama sumber daya yang dimiliki oleh BAPETEN dan Universitas Andalas melalui kerjasama akademik kuliah maupun bimbingan tugas akhir; kerjasama penelitian; kerjasama kajian analisis keselamatan untuk tujuan pengembangan peraturan dan perijinan; kerjasama pelaksanaan workshop dan konperensi; dan sebagainya akan memberikan manfaat besar bagi kedua belah pihak terutama untuk introduksi bidang penawasan ketenaganukliran kepada stakeholder dan masyarakat yang lebih luas“ tutur kepala BAPETEN, Jazi EkoIsityanto menejlaskandalam sambutannya.
Lebih lanjut Jazi menambahkan bahwa Nota kerjasama antara Badan Pengawas Tenaga Nuklir dengan Universitas Andalas ini diharapkan akan turut mewujudkan peningkatan efektivitas pengawasan ketenaganukliran melalui pendidikan, penelitian, pengembangan sumber daya, dan pengabdian masyarakat, yang bertindak sebagai payung dalam mewadahi Perjanjian Kerja Sama (PKS) sebagai lanjutan dari Nota Kerjasama ini; dan juga sebagai payung kerjasama dalam kajian-kajian atau kegiatan-kegiatan yang akan dibangun BAPETEN bersama Universitas Andalas.
“kami harapkan kerjasama yang langgeng dapat terwujud dan semakin memperdalam kontribusi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pengawasan Nuklir dalam memajukan bangsa Indonesia” ujar Jazi menutup sambutannya.(p2stpibn/pd/bho/bsb)