BAPETEN Mengikuti International Health Regulations Joint External Evaluation (JEE) World Health Organization
KembaliBAPETEN melalui Direktorat Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir (DKKN) berperan serta dalam International Health Regulations Joint External Evaluation (JEE) World Health Organization yang diselenggarakan pada tanggal 16-20 Oktober 2023 di Hotel Westin, Kuningan Jakarta. Kegiatan Joint External Evaluation diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan RI dengan melibatkan semua stakeholder terkait, dan sebagai evaluator dari JEE yaitu merupakan tim dari World Health Organization (WHO).
Joint External Evaluation (JEE) merupakan proses sukarela, kolaboratif, dan multisektoral yang menilai kemampuan negara dalam menghadapi risiko kesehatan masyarakat. JEE sendiri membantu mengidentifikasi kelemahan dalam sistem kesehatan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan tanggap darurat.
DKKN BAPETEN telah terlibat sejak awal persiapan dalam rangka diselenggarakannya Joint External Evaluation (JEE). Dalam kegiatan ini BAPETEN terlibat di Technical Area “Radiation Emergencies”. Direktur DKKN Zulkarnain menyampaikan hasil penilaian Joint External Evaluation Technical Area Radiation Emergencies pada pertemuan di hari terakhir pelaksanaan.
Berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan, evaluator untuk Technical Area Radiation Emergency, Alexandre de Ruvo dari Autorité de sûreté nucléaire (ASN), Perancis menyampaikan beberapa rekomendasi prioritas tindakan diantaranya mengembangkan dan melaksanakan urgent countermeasure strategy program untuk insiden nuklir/radiasi berdasarkan pengukuran kuantitatif perkiraan kerugian kesehatan bagi masyarakat dan staf; menyelenggarakan pengadaan dan pendistribusian farmakologi dan menuangkannya ke dalam peraturan dan rencana tanggap darurat nuklir nasional; penyediaan anggaran tahunan untuk pembiayaan latihan kedaruratan daerah dan nasional sebagaimana dipersyaratkan dalam PP 54/2012 dan PP 45/2023; serta melaksanakan pengadaan alat pemantauan radiasi dan peralatan darurat lainnya yang memungkinkan petugas tanggap darurat melakukan identifikasi radionuklida secara mobile untuk membantu pengambilan keputusan mengenai tindakan penanggulangan darurat dan perawatan medis masyarakat.
Acara ditutup oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemententerian Kesehatan RI, Maxi Rein Rondonuwu yang hadir bersama tim. (DKKN/Zulkarnain/BHKK/OR/RB)
Komentar (0)