Seminar Keselamatan Nuklir (SKN) merupakan salah satu agenda utama BAPETEN yang diselenggarakan tiap tahun untuk menjalin komunikasi dengan berbagai pihak atau stakeholder, serta mengenalkan dan menyebarkan informasi tentang ketenaganukliran.
Mengambil tempat di Auditorium MIPA Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Selasa (1/8/2017) pagi, Kepala BAPETEN Jazi Eko Istiyanto, membuka resmi SKN ini ditandai dengan pemukulan gong secara simbolis. Adapun tema yang diusung pada SKN tahun ini adalah Pengembangan Pengawasan Ketenaganukliran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Publik.
Melalui sambutannya Jazi mengatakan, mulai tahun 2017 SKN diselenggarakan di Yogyakarta. Selanjutnya, sambung Jazi, akan digilir berkeliling di luar Jakarta, dengan harapan semua disiplin ilmu dapat “mengeroyok” keselamatan nuklir.
Lebih jauh Jazi mengungkapkan, isu-isu ketenaganukliran dapat ditinjau dari sisi politik, ekonomi, hukum bahkan sastra, bukan hanya didominasi oleh fisika dan teknik.
‘’Sehingga menjadikan semua pihak aware dengan keselamatan nuklir dan dapat dapat membangun keselamatan nuklir secara bersama-sama dan tidak berjalan sendiri-sendiri,’’ ujar Jazi.
SKN yang baru kali pertama diadakan di luar Jakarta ini diikuti oleh sekitar 300 peserta, terdiri dari peserta pemakalah sebanyak 68 dan peserta pendengar.
Peserta yang hadir berasal dari BAPETEN, BATAN, kalangan akademisi dan perguruan tinggi. Turut hadir dalam kesempatan ini Staf Ahli Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Bidang Infrastruktur Hari Purwanto, serta pakar komunikasi publik IAEA Susanna Loof.(p2stpfrzr/rus)