BAPETEN Edukasi Siswa SMK dan SMA di Bengkayang tentang Pengawasan Nuklir dan Rencana Pembangunan PLTN di Pantai Gosong
Kembali 07 November 2025 | Berita BAPETEN | 28 lihatBAPETEN melaksanakan kegiatan edukasi publik di wilayah calon tapak Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Pantai Gosong, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Kegiatan ini merupakan bagian dari Konsultasi Publik penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk rencana pembangunan PLTN di wilayah tersebut, pada 7 November 2025.
Acara edukasi dilaksanakan terpisah di dua sekolah, yaitu SMK Negeri 1 Sungai Raya Kepulauan dan SMA Negeri 1 Sungai Raya Kepulauan, dengan total peserta mencapai sekitar 400 siswa dari kelas 10, 11, dan 12.
Pada sesi pertama di SMK Negeri 1 Sungai Raya Kepulauan, edukasi diawali dengan sambutan dari Kepala Sekolah Nazuardi, yang menyambut kehadiran tim BAPETEN dengan hangat. Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan bagi para siswa untuk belajar langsung dari lembaga pengawas resmi negara.
“Kehadiran BAPETEN membuka wawasan baru bagi siswa kami. Mereka jadi tahu bahwa tenaga nuklir bisa dimanfaatkan dengan aman untuk banyak hal,” ujarnya.
Presentasi edukatif disampaikan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) BAPETEN Runi Handayani, bersama tim pengawas radiasi BAPETEN Anggoro Septilarso, Tino Sawaldi Adi Nugroho, Imron, Rahmat Edhi Harianto, dan Daddy Setyawan.
Dalam pemaparannya, Kepala P2STPIBN menjelaskan bahwa nuklir bukan hanya terkait energi listrik, tetapi juga memiliki manfaat luas di bidang kesehatan, pertanian, industri, pangan, dan penelitian. Namun, seluruh pemanfaatan tersebut harus melalui pengawasan ketat agar tetap aman bagi masyarakat dan lingkungan.
“BAPETEN hadir untuk memastikan seluruh pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia berjalan aman, selamat, dan sesuai peraturan,” jelasnya.
Para siswa tampak antusias mengikuti penjelasan tentang dasar-dasar reaksi nuklir, perbandingan PLTU dan PLTN, serta pentingnya sistem pengawasan yang mencakup keselamatan (safety), keamanan (security), dan garda aman (safeguards).
Setelah kegiatan di SMK selesai, tim BAPETEN melanjutkan sosialisasi ke SMA Negeri 1 Sungai Raya Kepulauan, disambut oleh Wakil Kepala Sekolah SMA Mulyadi. Acara diikuti oleh ratusan siswa kelas 10, 11, dan 12 yang memenuhi aula sekolah.
Sesi ini berlangsung secara interaktif, dengan banyak pertanyaan dari siswa seputar rencana pembangunan PLTN di Pantai Gosong. Tim BAPETEN menjawab satu per satu dengan bahasa sederhana agar mudah dipahami oleh siswa.
Suasana hangat dan antusias terlihat sepanjang kegiatan. Siswa yang aktif menjawab mendapatkan cendera mata, serta kesempatan berfoto bersama tim BAPETEN.
“Anak-anak jadi tahu bahwa nuklir bukan sesuatu yang menakutkan, tapi teknologi yang bisa membawa kebaikan sepanjang diawasi dengan benar,” ujar Wakil kepala Sekolah.
BAPETEN membangun Literasi Nuklir Sejak Dini melalui kegiatan edukasi di dua sekolah ini. BAPETEN berharap dapat menumbuhkan kepercayaan dan kesiapan masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap pemanfaatan tenaga nuklir yang aman dan bertanggung jawab.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya membangun literasi nuklir nasional, terutama di daerah yang tengah dikaji sebagai calon tapak PLTN.
“Apapun teknologinya, PLTN dijamin aman dan selamat bila telah dinyatakan aman dan selamat oleh BAPETEN”, tutup Kepala P2STPIBN Runi Handayani. [BHKK/SP]














Komentar (0)