Banner BAPETEN
Bakti Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir di Kepulauan Bangka Belitung
Kembali     07 Oktober 2025 | Berita BAPETEN | 33 lihat

BAPETEN bekerja sama dengan Komisi XII DPR RI menyelenggarakan kegiatan Bakti Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir, di Institut Pahlawan 12, Sungai Liat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pada tanggal 7 oktober 2025. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman publik mengenai peran BAPETEN dalam memastikan pemanfaatan teknologi nuklir berjalan aman, selamat, dan bermanfaat bagi masyarakat.

imgkonten imgkonten

Acara diawali sambutan oleh Deputi Pengkajian Keselamatan Nuklir BAPETEN Haendra Subekti, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, DPR, dan masyarakat dalam mengawasi penggunaan tenaga nuklir di berbagai sektor seperti industri, kesehatan, dan pertanian. Ia menjelaskan bahwa pengawasan nuklir tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga mencakup dimensi sosial, ekonomi, dan politik. “Prinsip 3S Safety, Security, dan Safeguards menjadi fondasi utama untuk memastikan seluruh kegiatan nuklir di Indonesia berlangsung secara aman dan bertanggung jawab.

imgkonten

Sambutan dilanjutkan oleh DPRD Provinsi Bangka Belitung Firansyah Levi, yang menyampaikan apresiasi kepada Komisi XII DPR RI dan BAPETEN atas terselenggaranya kegiatan sosialisasi yang dinilai penting dalam meningkatkan pemahaman publik terhadap pemanfaatan teknologi nuklir. Isu nuklir tidak hanya berkaitan dengan aspek teknologi, tetapi juga menyangkut keselamatan, regulasi pusat dan daerah, etika, serta kesiapan sosial masyarakat. Pemerintah Provinsi Bangka Belitung memiliki posisi strategis dalam mendukung kebijakan nasional, termasuk rencana pembangunan jangka panjang yang selaras dengan kebijakan energi nasional. Ia menyatakan kesiapan DPRD untuk berkolaborasi dengan BAPETEN dan pihak terkait dalam penyusunan regulasi yang menekankan keselamatan publik dan akuntabilitas pemanfaatan teknologi.

imgkonten

Acara dibuka oleh Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Patijaya, dalam sambutan pembukaannya menyoroti posisi energi nuklir dalam kebijakan energi nasional yang hingga kini masih menjadi alternatif terakhir dalam bauran energi. Ditegaskan bahwa pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) merupakan kewenangan pemerintah pusat, bukan proyek daerah. Bambang juga mengapresiasi peran aktif BAPETEN dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, meskipun lembaga tersebut berfungsi sebagai pengawas.

imgkonten imgkonten

Bambang menjelaskan bahwa dunia memiliki sekitar 440 PLTN aktif, semuanya masih menggunakan bahan bakar uranium, belum ada yang berbasis thorium. Indonesia, katanya, perlu berhati-hati agar tidak menjadi lokasi percobaan teknologi yang belum terbukti (“jangan coba-coba”). Ia mencontohkan perkembangan Small Modular Reactor (SMR) dari Rusia sebagai teknologi yang lebih realistis untuk dikembangkan di masa depan. Bambang juga menekankan pentingnya belajar dari tiga kecelakaan besar nuklir dunia (Three Mile Island, Chernobyl, dan Fukushima) yang telah mendorong peningkatan keselamatan reaktor generasi terbaru.

imgkonten imgkonten

Pada kesempatan yang sama, Rektor Institut Pahlawan 12 Dr. Darol Arkum, menekankan pentingnya edukasi dan penelitian di bidang ketenaganukliran. Melalui kegiatan ini, BAPETEN berupaya memperluas pemahaman publik bahwa pengawasan nuklir bukan sekadar pengendalian, melainkan juga bentuk perlindungan terhadap masyarakat agar teknologi nuklir dapat dimanfaatkan secara optimal, aman, dan berkelanjutan.

Kegiatan yang dihadiri 150 Mahasiswa Institut Pahlawan 12 ini, dihadiri juga oleh Kepala Biro Organisasi dan Umum BAPETEN Indra Gunawan dan Pengelola Kegiatan Kelompok Fungsi Perizinan Fasilitas Kesehatan BAPETEN Roy Candra Primarsa serta Pengelola Kegiatan Kelompok Fungsi Komunikasi Publik BAPETEN Abdul Qohhar.

imgkonten

Presentasi tentang Pengawasan Pemanfatan Tenaga Nuklir Di Indonesia disampaikan oleh Pengelola Kegiatan Kelompok Fungsi Komunikasi Publik BAPETEN Abdul Qohhar. yang menjelaskan berbagai bentuk pemanfaatan tenaga nuklir, mulai dari sumber alami dalam bahan pangan seperti pisang dan kentang, hingga penerapannya di bidang kesehatan dan industri.

Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab kritis dari mahasiswa yang dijawab langsung oleh para narasumber. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin memahami peran BAPETEN dalam memastikan pengawasan terhadap pemanfaatan tenaga nuklir guna terciptanya keselamatan, keamanan, ketenteraman, kesehatan pekerja dan masyarakat, serta perlindungan terhadap lingkungan hidup. [BHKK/SP/GP]

imgkonten

imgkonten


Komentar (0)


Berita Lainnya

Tautan BAPETEN

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Memuat berita GPR Kominfo...

Video

Tautan Internasional