Banner BAPETEN
Bahas Pengobatan Kanker, Kepala BAPETEN Hadiri Pertemuan FARO
Kembali 07 September 2018 | Berita BAPETEN
WhatsApp-Image-2018-09-07-at-08.53.06-300x225.jpeg

Kanker merupakan penyakit tidak menular dengan insidens morbiditas dan mortalitas di dunia yang meningkat dari waktu ke waktu. Kanker menyebabkan banyak masalah tidak hanya dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya, tetapi juga menjadi beban untuk keluarga.

Bahkan masalah kanker dapat mempengaruhi stabilitas dan produktivitas ekonomi nasional. Namun harapan masih tetap ada dengan memberikan pengobatan dan tatalaksana yang tepat bagi pasien khususnya di kawasan Asia.

Terkait radioterapi, Asia memiliki variabilitas yang besar dalam akses terhadap tatalaksana radiasi. Banyak negara di Asia sudah memenuhi standar dari IAEA (International Atomic Energy Agency), namun masih ada beberapa yang masih jauh dari kata standar.

Mengingat pentingnya hal tersebut, FARO (Federation of Asian Organizations for Radiation Oncology) menggelar pertemuan di Bali, dihadiri sejumlah undangan yang berasal dari instansi terkait dari berbagai negara, Kamis (6/9/2018). Kepala BAPETEN Jazi Eko Istiyanto terlihat hadir dalam acara ini. Dipilihnya Bali sebagai tuan rumah perhelatan akbar negara-negara Asia ini, tidak terlepas dari predikat Indonesia sebagai founding father dari FARO.

imgkonten             imgkonten

Lebih dari 60 pembicara dan ahli dari berbagai negara di Asia dan dunia, seperti Amerika Serikat, Austria, Belanda, Spanyol, Australia, Turki, Cina, Korea, Jepang, India, Pakistan, Bangladesh, Sri Lanka, Filipina, Thailand, Singapura, Malaysia dan Indonesia berkumpul dan membagikan ilmu terbaik yang mereka miliki kepada lebih dari 500 peserta dari berbagai belahan negara di Asia.

Mengusung tema Sharing, Empowering and Strengthening, diharapkan pertemuan ini dapat merefleksikan pentingnya berbagi pengetahuan, memberdayakan dan meningkatkan kapasitas dari sumber daya Asia, terhadap tatalaksana kanker secara komprehensif sehingga dapat memberikan hasil yang optimal pada pasien.

Acara ini diselenggarakan setiap 1 tahun sekali, namun untuk kali pertama di tahun ini digelar secara indepeden, bekerja sama dengan IAEA dalam salah satu projek Regional Training Course of IAEA RAS 6086. Melalui wadah ini diharapkan dapat mengukuhkan eksistensi FARO sebagai salah satu organisasi yang secara internasional diakui di mata dunia.

FARO merupakan sebuah organisasi non profit berbasis  ilmu  pengetahuan, berfungsi sebagai federasi dari organisasi-organisasi onkologi radiasi di Asia Pasifik. Federasi ini bertujuan untuk membantu peran dari onkologi radiasi dan meningkatkan standar dasar dari radioterapi bagi pasien di Asia Pasifik. FARO menyokong semua dokter onkologi radiasi khususnya di Asia Pasifik dalam praktik mereka sehari-hari.(bho/pd)

Tautan BAPETEN

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

Tautan Internasional

Tautan LPNK