Banner BAPETEN
Amano: IAEA Memberikan Dukungan Penuh untuk Menjamin Keselamatan dan Keamanan Penggunaan Teknologi Nuklir
Kembali 29 September 2017 | Berita BAPETEN

Pertemuan Sidang Umum (General Conference) IAEA ke-61 digelar di Wina, Austria, Senin (18/9/2017). Sidang umum yang dijadwalkan selama 5 hari ini, dihadiri kurang lebih 2500 peserta dari 168 negara anggota. Terdiri dari perwakilan kepala negara atau kepala pemerintahan, menteri dan pejabat tinggi, perwakilan akademisi dan industri, serta organisasi internasional lainnya yang menjadi mitra kerja sama teknis IAEA.

Delegasi Indonesia dipimpin langsung oleh Duta Besar Indonesia untuk Austria, Darmansjah Djumala, dengan anggota delegasi sebanyak 25 orang berasal dari Kementerian Kesehatan, Kementerian ESDM, BATAN, BAPETEN, STTN Yogyakarta, PT Kimia Farma, RSCM Jakarta, dan RSK Dharmais Jakarta.

Sedangkan delegasi BAPETEN sendiri terdiri dari Kepala BAPETEN Jazi Eko Istiyanto, Sekretaris Utama Hendriyanto Hadi Tjahyono, Deputi Pengkajian dan Keselamatan Nuklir Yus Rusdian Akhmad, Direktur Perizinan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif Zainal Arifin, serta Kasubbag Kerja Sama Luar Negeri Indah Annisa.

Sidang Umum IAEA kali ini bertemakan kesehatan yang pesannya disampaikan melalui Scientific Forum yang digelar 19-30 September 2017, dengan tajuk Nuclear Techniques in Human Health: Prevention, Diagnosis, and Treatment.

imgkonten               imgkonten

Pada kesempatan ini terpiliih sebagai Presiden GC ke-61 yaitu Duta Besar Filipina Maria Zeneida Angara Collinson. Sedangkan untuk wakil presiden dipilih dari perwakilan delegasi Australia, Bulgaria, Finlandia, Ghana, Iran, Mexico, Mongolia, dan Amerika Serikat.

Sementara itu untuk Committee of the Whole (COW), Chair Person terpilih adalah Duta Besar Swiss Rolf Stalder, dengan anggota terdiri dari perwakilan delegasi Angola, Kanada, Republik Ceko, Kuwait, Peru, dan Federasi Rusia.

Direktur Jendral IAEA Yukiya Amano, dalam kesempatan ini menyatakan dukungan penuh dan berkelanjutan IAEA terhadap kebutuhan negara-negara anggota untuk menjamin keselamatan dan keamanan dalam penggunaan teknologi nuklir.

Guna memenuhi tujuan tersebut tentu saja IAEA dihadapkan pada keterbatasan pembiayaan. Oleh karena itu, beberapa tahun terakhir IAEA menaikan kontribusi tahunan negara-negara anggota, sehingga hal ini sangat membantu dalam melakukan prioritas penggunaan anggaran.

imgkonten               imgkonten

Secara paralel delegasi Indonesia menghadiri pertemuan bilateral dengan beberapa negara yaitu Jepang (NRA), Australia (ASNO dan ARPANSA), Kanada (CNSC), Rusia (Rostechnadzor), dan GRS (Jerman), untuk membicarakan implementasi dari kerja sama yang sudah dan akan dijalin.

Delegasi BAPETEN juga menghadiri beberapa pertemuan bilateral dengan divisi teknis terkait di IAEA, antara lain dengan Departemen Tehnical Cooperation (TC), Divisi Keamanan Nuklir, Kepala Seksi Safeguards OA2, Divisi Human Health (NAHU), Divisi TC Asia-Pacific, Divisi TC Afrika, Divisi Nuclear Fuel and Radioactive Waste (NFRW), dan Divisi Nuclear Knowledge Management (NKM).

Selain itu delegasi BAPETEN juga menghadiri beberapa side event seperti Treaty Event, Applying SMR Technology, Regional Capacity Building Initiatives (RCBI), Regulatory Cooperation Forum (RCF), Seniors Regulator Meeting, dan GNSSN.

Kesempatan GC ini juga dimanfaatkan sejumlah delegasi negara-negara anggota untuk melakukan sejumlah pertemuan, seperti ASEANTOM dalam rangka persiapan 4th Annual Meeting ASEANTOM yang akan dilaksanakan di Manila, Filipina, 7-8 Desember 2017.(bp/ia)

Tautan BAPETEN

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

Tautan Internasional

Tautan LPNK