Adnan: Peran Perguruan Tinggi Dibutuhkan dalam Aspek Keamanan Nuklir
Kembali 25 April 2018 | Berita BAPETENSetelah bertandang ke Universitas Pertahanan (Unhan), Selasa (24/4/2018) kemarin, Direktur Keamanan Nuklir IAEA Raja Abdul Azis Raja Adnan, kembali memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa Teknik Nuklir Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (25/4/2018) pagi. Agenda ini merupakan rangkaian kegiatan dari lawatan kerjanya selama seminggu di Indonesia untuk pertama kalinya.
Kepala BAPETEN Jazi Eko Istiyanto, Deputi Perizinan dan Inspeksi Khoirul Huda, serta Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Ika Dewi Ana, tampak hadir dalam kesempatan ini.
Melalui paparannya Adnan menekankan pentingnya aspek keselamatan dan keamanan nuklir dalam setiap pemanfaatan tenaga nuklir di berbagai bidang, terlebih saat ini trennya semakin meningkat.
Terkait aspek keamanan nuklir yang kini tengah menjadi perhatian dunia internasional, Adnan menjelaskan potensi ancaman keamanan nuklir harus menjadi perhatian bersama dan dukungan dari seluruh negara anggota. “Tidak menutup kemungkinan aksi-aksi terorisme dapat melibatkan zat radioaktif dan bahan nuklir,” ujarnya.
Lebih jauh Adnan mengatakan agar memperketat pengawasan perbatasan guna mengantisipasi masuknya bahan nuklir ilegal dari luar. Kerja sama BAPETEN dengan Bakamla yang telah lama dirintis selama ini, menurut Adnan sangat membantu dalam mengantisipasi penyelundupan bahan nuklir atau zat radioaktif melalui jalur laut.
IAEA sendiri akan membantu negara-negara anggota untuk membangun sistem keamanan nuklir yang efektif melalui asistensi sesuai dengan kebutuhan. Adnan juga berharap peran aktif kalangan perguruan tinggi dalam memberikan kontribusi mendukung aspek pengawasan guna memperkuat sistem keamanan nuklir nasional.(bho/pd)