Presiden RI Jokowi telah lama mendengungkan revolusi mental untuk merubah keadaan bangsa ini menjadi lebih baik. Program revolusi mental sendiri telah di daulat menjadi sebuah gerakan nasional. Berangkat dari hal tersebut, BAPETEN berinisiatif menggelar Pelatihan Revolusi Mental dengan menggandeng ESQ Leadership Center yang diketuai Ary Ginanjar Agustian, Senin (14/12/15) siang.
Menurut Sekretaris Utama Hendriyanto Hadi Tjahyono, revolusi mental terbagi dua yaitu untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non ASN. Hendriyanto mengatakan, bagi ASN, revolusi mental kurang lebih seperti sistem reformasi birokrasi, dimana BAPETEN telah memilikinya sekaligus pokja manajemen perubahan yang harus diperkuat kemudian diselaraskan dengan program revolusi mental.
Hendriyanto menambahkan, dalam melakukan program revolusi mental lebih kepada nilai pragmatis, seperti halnya kita melakukan kegiatan-kegiatan reformasi birokrasi. “Intinya memiliki integritas tinggi, mempunyai etos kerja yang baik, dan bergotong-royong,” ujarnya. Seperti diketahui bersama bahwa BAPETEN telah memiliki agent of change pada setiap masing-masing unit kerja. Keberadaan agen perubahan didasari untuk merubah perilaku di lingkungan BAPETEN, agar menjadi individu-individu yang dapat lebih baik lagi.