Workshop dan Evaluasi B@LIS Online 2.0 di Bidang Industri dan Penelitian di Yogyakarta
Kembali 29 April 2016 | Berita BAPETENPerkembangan teknologi saat ini tidak bisa dihindari. Keberadaan teknologi yang semakin canggih dan cepat, mendorong BAPETEN untuk senantiasa meng-upgrade sistem perizinan di bidang pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir. Untuk itu, Direktorat Perizinan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif (FRZR) menggelar kegiatan Workshop dan Evaluasi Perizinan Pemanfaatan Tenaga Nuklir B@LIS (BAPETEN Licensing and Inspection System) Online 2.0 di Bidang Industri dan Penelitian di wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah dan sekitarnya. Acara ini digelar pada 28-29 April 2016.
Acara yang dibuka Kepala BAPETEN Prof. Jazi Eko Istiyanto diikuti 22 peserta yang terdiri dari perusahaan-perusahaan serta lembaga penelitian yang memanfaatkan sumber radiasi pengion. Dalam sambutannya Kepala BAPETEN menyampaikan, "BAPETEN hanya akan memberi izin pemanfaatan tenaga nuklir yang bersifat proven technology. Melalui pengawasan BAPETEN, pemanfaatan tenaga nuklir telah dipastikan aman dan teruji, baik dari sisi teknologi maupun regulasi".
Sementara itu, Direktur Perizinan FRZR Zainal Arifin mengungkapkan bahwa disamping keberhasilan sistem perizinan daring yang dimulai pada 4 Januari 2016 ini, masih ada beberapa kendala yang dialami. "Evaluasi dan masukan dari para pemangku kepentingan sangat penting untuk lebih meningkatkan kinerja sistem perizinan", pungkasnya.
Sistem B@LIS beroperasi sejak tahun 2000 dan terus mengalami kemajuan sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Perizinan sumber radiasi pengion saat ini dapat dilakukan secara daring di http://balis.bapeten.go.id.
Setelah sukses dengan sistem perizinan sumber radiasi pengion yang menggunakan sistem daring, BAPETEN juga akan segera merilis e-inspection sebagai sarana untuk menyampaikan hasil inspeksi, baik oleh inspektur BAPETEN maupun pemegang izin pemanfaatan tenaga nuklir dalam bentuk self-assessment terhadap keselamatan dan keamanan instalasinya.
Selanjutnya Kepala BAPETEN dan Direktur Perizinan FRZR mengadakan konferensi pers dengan insan wartawan Yogyakarta dan sekitarnya. Konferensi pers yang dipandu oleh Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol Mohammad Ridwan ini memaparkan tentang perkembangan sistem perizinan daring dan tantangan keamanan nuklir nasional. [BHO/ANS/MR]