Banner BAPETEN
Verifikasi Izin Kedokteran Nuklir di Bali Internasional Hospital Kota Denpasar dan Izin Produksi Radioisotop Radiofarmaka di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Kota Samarinda
Kembali     16 Juni 2025 | Berita BAPETEN | 20 lihat

BAPETEN melalui Direktorat Perizinan dan Zat Radioaktif melakukan rangkaian kegiatan Verifikasi Fasilitas Kedokteran Nuklir di Bali International Hospital (BIH) Kota Denpasar, Provinsi Bali dan Fasilitas Produksi Radioisotop dan Radiofarmaka di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur pada tanggal 16-19 Juni 2025. Kegiatan Verifikasi Fasilitas Kedokteran Nuklir dan Fasilitas produksi radioisotop dan radiofarmaka bertujuan memastikan bahwa perhitungan desain bangunan gedung penahan radiasi, peralatan utama, peralatan pendukung, sumber daya manusia, dan prosedur telah memenuhi persyaratan keselamatan radiasi dan keamanan sumber zat radioaktif bagi keselamatan pekerja, pasien, masyarakat dan lingkungan.

Tim Inspeksi BAPETEN yang melakukan verifikasi izin di Fasilitas Kedokteran Nuklir di BIH terdiri dari Pengelola Kegiatan Kelompok Fungsi Perizinan Fasilitas Kesehatan (DPFRZR) BAPETEN, Iin Indartati dan anggota tim Made Pramayuni, Maradi Abdillah, dan Yaya Umaya. Sedangkan untuk izin produksi radioisotop dan radiofarmaka di fasilitas Siklotron RSUD Abdul Wahab Sjahranie dengan Ketua tim Herry Irawan dan anggota Ahmad Maulana dan Toni Wahyu Pamungkas.

imgkonten imgkonten

Pelaksanaan verifikasi untuk Fasilitas Kedokteran Nuklir Diagnostik In Vivo di BIH menggunakan pesawat PET CT Merk Siemens Tipe Biograph Vision 450 dengan sumber F-18 FDG dan SPECT CT Merek Siemens Tipe Symbia Pro.specta X3 dengan sumber Tc-99m dan I-131. Serta verifikasi untuk Fasilitas produksi radioisotop dan radiofarmaka di RSUD Abdul Wahab Sjahranie menggunakan Pesawat Siklotron merk IBA tipe Cyclone Kiube.

Lingkup pemeriksaan secara onsite meliputi pemeriksaan dokumen dan teknis kesesuaian desain fasilitas terbangun dan kecukupan tebal penahan radiasi pada Ruang Persiapan, Pencacahan dan Penyimpanan Radionuklida/Radiofarmaka dilengkapi Kamar Asam (Fume Hood) sesuai standar, Ruang Pemberian Radiofarmaka kepada pasien, Ruang Pencitraan Pasien, Ruang Pasien setelah pemberian Radiofarmaka, Ruang dekontaminasi, Ruang penyimpanan sementara limbah radioaktif dan pemprosesan sebelum pelimbahan, Ruang tunggu pasien setelah pemberian radiofarmaka, dan toilet khusus pasien setelah pemberian radiofarmaka di fasilitas Kedokteran Nuklir untuk Diagnostik In Vivo, dan juga memastikan unjuk kerja peralatan utama dan peralatan pendukung, melakukan pengukuran paparan radiasi dan memastikan alur pasien dan kemampuan personel dalam mengoperasikan pesawat PET CT dan SPECT CT sesuai standar, serta melakukan pemeriksaan peralatan proteksi.

Khusus untuk Fasilitas produksi radioisotop dan radiofarmaka tambahan pemeriksaan selain bunker Siklotron meliputi uji komisioning pesawat Siklotron; uji bombard produksi radioisotop dan proses sintesa radiofarmaka di hotcell; kendali kualitas hasil produksi radioisotop dan radiofarmaka; sistem keselamatan dan sistem pengoperasian siklotron; pengukuran paparan radiasi di fasilitas dan peralatan kendali kualitas; pemeriksaan sistem pengolahan limbah (padat, cair dan gas); pemeriksaan perlengkapan dan peralatan proteksi radiasi, dan pemeriksaan personel.

imgkonten imgkonten

Berdasarkan hasil verifikasi izin operasi layanan kedokteran nuklir diagnostik in vivo dan izin Operasi Fasilitas Produksi Radioisotop dan Radiofarmaka yang berasal dari Siklotron, pihak Rumah Sakit berkomitmen untuk melengkapi temuan-temuan yang disampaikan oleh tim BAPETEN dalam batas waktu tertentu. Kelancaran kegiatan verifikasi didukung oleh pihak Rumah Sakit yang mengikuti dan menyambut baik jalannya kegiatan hingga akhir, adanya kekurangan dianggap sebagai masukan dan saran teknis terhadap pemenuhan keselamatan radiasi sesuai Peraturan dan standar yang berlaku.

Adanya penambahan Fasilitas Kedoteran Nuklir di Bali International Hospital akan meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia dengan standar pelayanan bertaraf internasional, serta menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata kesehatan global. Dengan memadukan wisata kesehatan dan pengobatan berkualitas tinggi, BIH diharapkan dapat menarik wisatawan dan pasien dari luar negeri untuk datang ke Indonesia.

imgkonten imgkonten

Melalui rangkaian proses verifikasi perizinan pengoperasian Siklotron di RSUD Abdul Wahab Sjahranie yang berkelanjutan, harapannya ini menjadi salah satu langkah besar bagi RSUD Abdul Wahab Sjahranie dalam upaya meningkatkan fasilitas medis di wilayah Kalimantan khususnya dalam pemenuhan kebutuhan produksi radioisotop F-18 untuk memenuhi kebutuhan fasilitas Kedokteran Nuklir di Rumah Sakit, sehingga dapat menyediakan layanan kesehatan berkualitas tinggi yang sebelumnya sulit diakses oleh masyarakat di daerah tersebut.

[BHKK/CD/DPFRZR/Dwiangesti]



Komentar (0)


Tautan BAPETEN

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

Tautan Internasional

Tautan LPNK