Talkshow Pengawasan dan Pemanfaatan Tenaga Nuklir bersama Radio Swaragama Yogyakarta
Kembali 23 Agustus 2023 | Berita BAPETENPemanfaatan teknologi nuklir di Indonesia saat ini semakin berkembang luas dan sudah banyak dimanfaatkan di berbagai bidang. Pemanfaatan tersebut antara lain di bidang industri, kesehatan dan juga untuk penelitian.
Beberapa contoh Pemanfaatan Tenaga Nuklir di bidang seperti bidang industri dipergunakan untuk mendeteksi kebocoran pipa tanpa harus membongkar pipa atau menghentikan proses produksi. Lalu, untuk penggunaan pada pabrik kertas, untuk mengukur ketebalan kertas HVS agar setiap lembar ketebalannya sama, juga menggunakan teknologi nuklir. Untuk menyamakan ketinggian isi minuman pada setiap minuman kaleng yang diproduksi oleh pabrik juga dengan teknologi nuklir. Mengukur kepadatan tembakau dalam pabrik rokok pun menggunakan teknologi nuklir, sehingga kepadatan tembakau dalam setiap rokok sama.
Untuk itu BAPETEN melakukan Talkshow Pengawasan dan Pemanfaatan Tenaga Nuklir di Indonesia bersama Radio Swaragama Yogyakarta dalam program Sunset Drive di Swaragama 101.7 FM pada 23 Agustus 2023. Talkshow tersebut bertujuan untuk manfaatnya dan risiko bahayanya, serta peran BAPETEN dalam mengawasi pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia, sehingga nuklir itu aman dan selamat bagi pengguna dan masyarakat serta lingkungan apabila pengguna izin pemanfatan tenaga nuklir tersebut mematuhi peraturan yang berlaku dibuat oleh BAPETEN.
Koordinator Komunikasi Publik Abdul Qohhar Teguh Eko Prasetyo dan Sub Koordinator Komunikasi Publik Retno Agustyah menyampaikan pengawasan dan Pemanfaatan Tenaga Nuklir sesuai manfaat dan bahayanya baik bagi masyarakat yang sudah terbiasa dengan teknologi nuklir maupun masyarakat awam secara umum.
Dalam penyampaiannya Abdul Qohhar mennyampaikan "Bapeten ini hanya ada satu di jakarta dan pemanfaatan tenaga nuklir di seluruh indonesia ini ada banyak pasti sedangkan yang menjadi inspektur hanya ada beberapa tidak bisa mencakup seluruh indonesia maka dari itu pentingnya peran masyarakat untuk berpartisipasi untuk mengawasi pemanfaatan tenaga nuklir yang ada disekitaran lingkungan" dan Retno Agustyah juga menambahkan beberapa contoh pemanfaatan tenaga nuklir di jogja Retno Agustyah juga menambahkan "Di Jogja sendiri terdapat 11 industri serta 54 fasilitas kesehatan khusus untuk fasilitas radiasi dan zat radioaktif. Contohnya kalau teman-teman ke instalasi radiologi dan fasilitas kedokteran nuklir di RS Sardjito, kemudian ada RSUD Sleman, RSUD Prambanan, RS PKU Muhammadiyah, RS Panti Rapih, di fasilitas itulah yang memerlukan izin dari Bapeten."
Harapannya pemanfaatan tenaga nuklir bisa berkembang di masyarakat yang sudah familiar dengan teknologi nuklir maupun masyarakat awam secara umum, sehingga peran BAPETEN secara tidak langsung juga bisa dirasakan publik. (Da/Cd/BHKK).
Komentar (0)