Penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang tinggal menghitung hari. Berbagai persiapan tentunya sudah dilakukan pemerintah guna mendukung acara besar ini agar berlangsung aman dan lancar.
Perhelatan Asian Games 2018 merupakan salah satu Major Public Event (MPE) yang melibatkan jumlah besar sumber daya dan memerlukan perencanaan serta implementasi sistem keamanan yang maksimal tidak terkecuali aspek keamaan nuklir.
Potensi aksi terorisme penting untuk menjadi perhatian bersama. Tindak aksi terorisme memungkinkan melibatkan bahan nuklir dan radioaktif, seperti menggunakan Radiological Dispersive Device atau lebih dikenal dengan sebutan dirty bomb.
BAPETEN sebagai badan pengawas bersama dengan seluruh pemangku kepentingan terkait keamanan nuklir di Indonesia, selalu berkoordinasi untuk menguatkan Sistem Kemanan Nuklir pada gelaran Asian Games 2018.
Identifikasi rona awal juga telah dilakukan BAPETEN di sejumlah tempat pertandingan Asian Games 2018 di Jawa Barat, seperti Stadion Pakansari Cibinong, Wibawa Mukti Cikarang, Patriot Candrabhaga Bekasi, Gelora Bandung Lautan Api, dan Si Jalak Harupat.
Berangkat dari hal tersebut Sekretaris Utama Hendriyanto Hadi Tjahyono, didampingi Kepala Subdirektorat Keteknikan Zulkarnain, melakukan pertemuan dengan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Agung Budi Maryoto, di Mapolda Jawa Barat, Jumat (6/7/2018) pagi, mengingat dukungan keamanan dari pihak Kepolisian dan TNI juga sangat dibutuhkan. Pada kesempatan ini Hendriyanto memberikan hasil pemetaan radioaktivitas lingkungan kepada Agung terkait Keamanan Nuklir Asian Games 2018.
Selain itu dukungan IAEA pun turut mengalir dengan memberikan bantuan dalam bentuk peminjaman peralatan deteksi radiasi dan pemberian pelatihan atau training terkait penggunaan alat tersebut. BAPETEN berikut pemangku kepentingan terkait lainnya juga telah melakukan beragam workshop dengan melibatkan Divisi Keamanan Nuklir IAEA.(bho/pd)