Banner BAPETEN
SEMINAR KESELAMATAN NUKLIR 2019
Kembali 26 Agustus 2019 | Berita BAPETEN

Seminar Keselamatan Nuklir (SKN) 2019 merupakan hasil kerja sama Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) dengan Universitas Padjadjaran (Unpad). SKN dirancang sebagai sarana untuk memperkaya khasanah pengetahuan, pertukaran informasi dan pengalaman di antara pengawas, pengguna, pakar dan pemerhati nuklir.

Pemanfaatan tenaga nuklir yang secara trend terus mengalami kenaikan, menandakan bahwa iptek nuklir saat ini telah banyak digunakan bagi kesejahteraan umat manusia. Di sisi lain, regulasi keselamatan nuklir diharapkan tidak tertinggal untuk mengawal segala implikasi dari perkembangan teknologi nuklir. Saat ini, Dunia memasuki era revolusi industri 4.0, yakni menekankan pada pola digital economy, artificial intelligence, big data, robotic, dan lain sebagainya, atau dikenal dengan fenomena disruptive innovation. Berkaitan dengan hal tersebut, SKN 2019 meniitikberatkan pada alur komunikasi dan penyebarluasan kebangkitan iptek pengawasan melalui tema “Regulasi Dan Keselamatan Nuklir Untuk Menyongsong Era Industri 4.0.”

imgkonten


Acara diawali laporan Ketua SKN Dr. Ir. Yudi Pramono, M. Eng. yang melaporkan bahwa acara dihadiri 300 peserta yang berasal dari berbagai instansi pemerintah, universitas, pemerhati dan asosiasi profesi yang merupakan pemangku kepentingan yang tersebar di Indonesia. Dalam SKN ini diundang pembicara kunci dari Menteri Ristekdikti, pembicara tamu dari IAEA dan UNPAD, serta para penyaji makalah. Dari 122 makalah yang masuk, terpilih sebanyak 83 makalah dengan 24 makalah disajikan secara oral dan 59 makalah disajikan dalam poster. Ada peningkatan peminat sekitar 14% dibanding seminar sebelumnya.

Acara dibuka oleh Menteri Ristekdikti yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Relevansi dan Produktivitas Dr. Ir. Agus Puji Prasetyono, M.Eng., dalam sambutannya disampaikan "Menyongsong Industri 4.0 merupakan salah satu pilihan, yang dapat kita coba untuk energi. Kami berharap kedepan jika suatu kali PLTN bisa jadi, kemungkinan energi kita bisa berdaulat. Sebab pekerjaan rumah kita bagaimana energi kita bisa handal dan kuat."

imgkontenimgkonten


Kepala BAPETEN Jazi Eko Istiyanto dalam sambutannya disampaikan "Dalam dalam rangka Iebih membumikan ketenaganukliran dan supaya terjadi saling menunjang khasanah pengawasan ketenaganukliran dengan civitas akademik, perlu melibatkan dunia kampus sebagai soko guru kelimuan akademik dengan multi-lintas keilmuannya. Untuk mencapai harapan tersebut, maka dalam penyelenggaraan Seminar Keselamatan Nuklir tahun 2019 ini, BAPETEN bekerjasama dengan Universitas Padjadjaran dalam penyelenggaraannya dengan memilih tema “Regulasi dan Keselamatan Nuklir Menyongsong Industri 4.0"."

Tema ini berdekatan dengan tema HAKTEKNAS XXIV yaitu Iptek dan Inovasi dalam Industri Kreatif 4.0, dimana Industri Kreatif 4.0 perlu diperjuangkan dalam kerangka kemandirian dan daya saing bangsa.

Dalam sambutan Rektor Unpad yang diwakili Dekan Fakultas Hukum Prof. An An Chandrawulan menyampaikan "saat ini, Indonesia sedang berada pada masa revolusi industri di mana sektor teknologi dan hukum memegang peranan penting di dalamnya. Perubahan serta perkembangan yang terjadi tentunya akan berpengaruh terhadap peraturan atau regulasi. Peran hukum dalam ketenaganukliran adalah sebagai payung hukum guna mewujudkan fungsi hukum."

Acara yang diadakan pada tanggal 26 Agustus 2019, di Bandung ini, diikuti oleh 300 orang peserta. Acara diisi berbagai presentasi, antara lain presentasi tentang “Small Modular Reactor (SMR) Regulation” oleh Marcell Davos dari International Atomic Energy Agency (IAEA); “Penerapan Industri 4.0 dalam Pengawasan Ketenaganukliran” oleh Kepala BAPETEN Prof. Dr. Jazi Eko Istiyanto, M.Sc. IPU, ASEAN Eng.; “Perkembangan Kedokteran Nuklir dan Tantangannya” oleh Prof. Dr. dr. Achmad Hussein Sundawa K., Sp. KN., MH. Kes., dari Fakutas Kedokteran Unpad; dan “Regulasi dalam Menghadapi Industri 4.0” oleh Dr. Danrivanto Budhijanto, SH, LLM in IT Law., dari seminar Fakultas Hukum Unpad.

BAPETEN sebagai badan pengawas, rutin mengadakan Seminar Keselamatan Nuklir, untuk memberikan perlindungan terhadap masyarakat, pekerja dan lingkungan hidup dengan prinsip safety, security, dan safeguards. Diharapkan, kegiatan ini dapat menumbuhkembangkan budaya keselamatan dan keamanan dalam pemanfaatan tenaga nuklir. Dan mewujudkan tujuan peran lebih aktif dari pemikir-pemikir hukum di bidang nuklir akan meningkat proporsional dengan peran kepakaran di semua bidang.

Pada kesempatan itu, juga diadakan konferensi pers dengan wartawan lokal dari wilayah Bandung. [BHKKP/SP/BS].

imgkonten



Komentar (0)


Tautan BAPETEN

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

Tautan Internasional

Tautan LPNK