Malang – Seminar Keselamatan Nuklir (SKN) 2018 dibuka secara resmi oleh Kepala BAPETEN Jazi Eko Istiyanto, Kamis (2/8/2018), bertempat di Gedung Widyaloka Universitas Brawijaya, Malang.
SKN 2018 yang diselenggarakan oleh Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif (P2STPFRZR) BAPETEN bekerja sama dengan Universitas Brawijaya (UB) ini mengusung tema“Peningkatan Optimisasi Proteksi Radiasi dalam Pengawasan Ketenaganukliran yang Terpadu”. SKN ini menjadi sarana maupun forum komunikasi bagi para ilmuwan dan pegiat teknologi keselamatan nuklir untuk dapat memberikan aspirasi terkait perkembangan pengawasan tenaga nuklir di Indonesia.
Sambutan diawali oleh Syahrir selaku Ketua Panitia SKN. Dalam sambutannya, ia berharap agar pengawasan ketenaganukliran dapat menjadi isu nasional dan mendapat dukungan dari berbagai pihak untuk terlibat secara aktif memperkenalkan ketenaganukliran kepada stakeholder dan masyarakat luas.
Nuhfil Hanani selaku Rektor Universitas Brawijaya dalam sambutannya juga mengungkapkan bahwa SKN ini menjadi awal yang baik bagi universitas untuk membantu BAPETEN mengembangkan sarana dan prasarana di bidang ketenaganukliran.
Lebih lanjut, Jazi Eko Istiyanto berharap melalui SKN ini dapat menghasilkan pemikiran terkait teknologi di bidang pengawasan ketenaganukliran di Indonesia.