Berdasarkan laporan yang diterima BAPETEN dari Incident and Emergency Center (IEC) melalui sistem USIE yang dimiliki IAEA, dapat disampaikan telah terjadi lepasan partikel radioaktif di udara berjenis ruthenium (RU-106) dan terdeteksi oleh sistem Radiological Data Monitoring System (RDMS) Eropa serta laporan Measurement and Protective Action (MPA) dari sejumlah negara-negara di Eropa.
Hal ini berawal dari informasi yang berasal dari permintaan Request of Information (RFI) IEC-IAEA dari Ministry of Agriculture, Forestry, Environment and Water Management, Austria, tanggal 3 Oktober 2017.
Pemerintah Austria kemudian menanyakan informasi terkait keberadaan lepasan RU-106 yang telah terdeteksi dalam jumlah kecil (sekitar 10mBq/m3) filter udara di Vienna, dalam kurun waktu 25 September 2017 sampai dengan 2 Oktober 2017.
Sejumlah negara telah melakukan pengukuran adanya keberadaan RU-106 dan sudah melaporkan kepada IEC, sekaligus mendeklarasikan bahwa di negaranya tidak ada kegiatan terkait lepasan RU-106 ke udara.
Beberapa negara yang mendeteksi adanya lepasan RU-106 diantaranya Ukraina, Rusia, Italia, Perancis, Inggris, Spanyol, Yunani, Swedia, Slovenia, Serbia, Swiss, dan Austria sendiri. Sedangkan Luxemburg, Bulgaria, Republik Ceko, dan Belgia, tidak mendeteksi lepasan partikel radioaktif tersebut.(bho/pd)