Rapat kerja Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, beserta Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), dengan Komisi VII DPR RI, digelar di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (17/01/17) petang.
Acara ini dihadiri Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, beserta segenap pucuk pimpinan LPNK dan Dikti, termasuk Kepala BAPETEN Jazi Eko Istiyanto, didampingi Kepala Biro Perencanaan Farid Arif Binaruno, serta Kepala Inspektorat Amil Mardha.
Pada kesempatan ini Komisi VII DPR ingin mengetahui sejauh mana tindak lanjut program kerja 2016 dan rencana tahun 2017, framework sistem inovasi nasional untuk memajukan sistem teknologi Indonesia, serta keterkaitan pendidikan tinggi dan riset yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Menanggapi hal tersebut, Nasir memaparkan kemajuan sejumlah program-program kegiatan Kemenristekdikti diantaranya tentang pusat unggulan inovasi, program peningkatan kualitas pendidikan tinggi, serta penguatan riset dan pengembangan teknologi industri.
Nasir turut menyampaikan program penguatan inovasi dengan indikator kinerja jumlah produksi inovasi (produk hasil litbang yang telah diproduksi dan dimanfaatkan pengguna). Pada tahun 2016 program ini terjadi peningkatan realisasi dibanding tahun sebelumnya.
Raker ini juga diisi dengan pemaparan kinerja dari masing-masing Kepala LPNK. BAPETEN sendiri seperti yang dipaparkan Jazi, capaian kinerja 2016 terkait dengan pencapaian kondisi keselamatan, keamanan, dan safeguards nuklir di Indonesia sesuai dengan standar internasional, seperti tidak adanya kejadian keamanan nuklir yang signifikan, serta tidak ada kasus penyalahgunaan bahan nuklir.(bho/pd)