Pembahasan RKAKL RAPBN 2017 dan pemaparan usulan program-program kegiatan, mengemuka saat rapat kerja Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, beserta Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), dengan Komisi VII DPR RI, yang digelar di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (31/08/16) siang.
Raker yang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi VII DPR RI Fadel Muhammad, dihadiri Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, beserta segenap pucuk pimpinan LPNK dan Dikti, termasuk Kepala BAPETEN Jazi Eko Istiyanto, didampingi Sekretaris Utama Hendriyanto Hadi Tjahyono.
Pada kesempatan ini turut disinggung mengenai kelanjutan kebijakan pemerintah atas penghematan anggaran. Menurut Komisi VII, penghematan yang dilakukan pemerintah kemungkinan akan berpengaruh kepada pengembangan riset dan iptek.
Melihat posisi keuangan negara yang memang tidak memungkinkan saat ini, Komisi VII khawatir apabila pemotongan tetap dilakukan akan berdampak pada terhambatnya penciptaan inovasi-inovasi baru.
Menanggapi hal tersebut Nasir mengungkapkan, Kemenristekdikti berikut dengan LPNK terkait lainnya akan tetap berupaya untuk meningkatkan inovasi dan program-program riset. Melalui kebijakan strategis juga disebutkan tentang peningkatan produktifitas riset dan inovasi, serta pengembangan teknologi untuk pembangunan.
Selain itu pengendalian alokasi anggaran sehingga efisiensi dan keefektifan SDM profesional Ristekdikti dapat meningkat. Nasir juga akan melakukan konsultasi kepada Presiden, terkait dengan target apa yang saat ini akan dicapai oleh pemerintah.[BHO/PD]