Penutupan National Workshop on Regulatory Framework and Regulatory Approaches
Kembali 28 April 2014 | Berita BAPETEN(Denpasar,BAPETEN)
Sah-sah saja kita menyayangi teknologi yang memang mendukung harkat hidup manusia modern. Persoalannya bentuk teknologi yang seperti apa yang kita butuhkan? Bagaimana mengawasi terkait keamanannya, agar dampak sosialnya tak berpengaruh negatif bagi masa depan kehidupan generasi kita. Kali ini khusus dibahas tentang teknologi nuklir dan pentingnya pengawasan dalam pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia.
Dalam upaya menyiapkan SDM,
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) bekerja sama dengan International Atomic Energy Agency (IAEA) mengadakan Lokakarya Nasional Kerangka Kebijakan dan Pendekatan Regulasi.
Acara dihadiri empat pakar perwakilan IAEA Ugur
Bezedeguemeli, Naveed Maqbul dari
Pakistan, Geoff Vaughan dari
Inggris, Janne Nevalainen dari
Finlandia yang membahas perlunya mempertahankan kontrol pengaturan yang efektif dari energi nuklir. Lokakarya yang diadakan di Bali,
21-25 April 2014 itu dihadiri 25 peserta dari BAPETEN.
Dalam sambutannya Kepala
BAPETEN Jazi Eko Istiyanto menyampaikan bahwa lokakarya ini penting dalam upaya
meningkatkan kinerja BAPETEN untuk menyiapkan tenaga pengawas yang lebih
profesional. Terutama dalam mengemban tugas
pokok BAPETEN yang harus mendahulukan
keamanan.
Saat
ini Indonesia hanya memiliki
3 Reaktor riset dan ini setidaknya merupakan bekal pengalaman di masa depan
menjelang Indonesiamemiliki PLTN, sebagai energi alternatif untuk mengatasi kelangkaan energi pada
dekade mendatang. Demikian antara lain sambutan Kepala BAPETEN untuk menutup
lokakarya.
Sumber : Humas