Banner BAPETEN
Pengenalan Aplikasi Si-Intan
Kembali 25 November 2015 | Berita BAPETEN

Penggunaan radiasi pengion untuk kesehatan di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan. Hal tersebut dapat diketahui dari semakin banyaknya peralatan radiasi yang digunakan dan jenis tindakan medis yang dilakukan dengan bantuan radiasi. Penggunaan radiasi tersebut harus dilakukan pengawasan untuk menjamin proteksi dan keselamatan pekerja, pasien, dan masyarakat. Pengawasan penggunaan radiasi pengion dilaksanakan oleh BAPETEN.

Pada Perka BAPETEN No. 8 Tahun 2011 tentang Keselamatan Radiasi Dalam Penggunaan Pesawat Sinar X Radiologi Diagnostik dan Intervensional diperoleh informasi bahwa salah satu syarat proteksi yang harus dipenuhi dalam penggunaan radiasi pengion bidang medik adalah optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi. Maksud dari optimisasi ini adalah suatu upaya untuk membuat dosis yang diterima serendah mungkin yang dapat dicapai dengan mempertimbangkan faktor sosial dan ekonomi. Pada radiologi diagnostik dan intervensional, optimisasi dimaknai sebagai suatu usaha untuk membuat dosis yang diterima oleh pasien serendah mungkin dengan tetap menjaga kualitas citra yang diperoleh seoptimal mungkin.

Bagaimana menjaga dosis radiasi yang diterima pasien seminimal mungkin? Salah satu jawabnya adalah diperlukan pemantauan dosis pasien. Apa pentingnya pemantauan dosis pasien? Bagi pemilik fasilitas radiologi diagnostik dan intervensional, pemantauan dosis pasien bertujuan sebagai upaya optimisasi, untuk kajian potensi risiko radiologik, penyusunan local reference level, sebagai indikator jaminan mutu radiologi, audit klinik, dan medico legal.

BAPETEN sebagai badan pengawas memiliki tugas untuk mendorong, mempromosikan, memberi asistensi terhadap para pemegang izin dan jajarannya dalam mewujudkan optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi. Oleh karena itu, BAPETEN membuat sebuah portal aplikasi pengumpulan data dosis pasien berbasis web yang diberi nama Sistem Informasi Data Dosis Pasien Nasional (Si-Intan). Portal web ini dapat di akses melalui situs http://idrl.bapeten.go.id.

Portal web tersebut dapat dimanfaatkan oleh pemegang izin sebagai sarana untuk melakukan pengumpulan data dosis pasien. Data dosis pasien yang di fasilitasi didalam web tersebut adalah untuk pemeriksaan dengan CT Scan. Selanjutnya akan dikembangkan untuk pemeriksaan dengan angiografi, dan kedokteran nuklir.

imgkonten

Untuk memperkenalkan portal aplikasi ini, P2STPFRZR telah melakukan pertemuan dengan para pengguna dengan mengundang 1 (satu) orang PPR atau Fisikawan Medis dan 1 (satu) orang Radiografer CT Scan dari setiap instansi yang diundang. Pertemuan untuk memperkenalkan portal aplikasi ini telah dilakukan 4 kali pertemuan dengan setiap pertemuan mengundang 14 instansi, untuk pengguna di daerah Jabodetabek diadakan di Gedung A Bapeten yaitu pada Tanggal 11 November 2015, 17 November 2015, dan 26 November 2015 dan untuk pengguna di daerah Bandung dan sekitarnya diadakan pada Tanggal 20 November 2015 di Bandung.

Tujuan mengundang para pengguna adalah untuk pengenalan aplikasi dan menyamakan persepsi mengenai pentingnya mencatat atau mengumpulkan data dosis pasien untuk menentukan diagnostic reference level baik nasional maupun lokal sebagai upaya melakukan optimisasi proteksi radiasi terhadap pasien. Para pengguna pada pertemuan tersebut juga melakukan latihan untuk memasukkan data dosis pasien ke dalam aplikasi ini.

Selain manfaat yang diperoleh oleh pemegang izin, penerima manfaat lain adalah BAPETEN sendiri. BAPETEN dapat menggunakan data dosis yang telah terkumpul sebagai bahan penyusunan Indonesia Diagnostic Reference Level (I-DRL) dan sebagai profil untuk mengetahui tren atau kecenderungan arah pengawasan dari waktu ke waktu. [BHO/MR]

Tautan BAPETEN

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

Tautan Internasional

Tautan LPNK