Pembukaan Regional Workshop on Establishment of Integrated Management System in Regulatory Body based on IAEA Safety Standards.
Kembali 22 Juli 2019 | Berita BAPETENBAPETEN bekerjasama dengan International Atomic Energy Agency (IAEA) menyelenggarakan Regional Workshop on Establishment of Integrated Management System in Regulatory Body Based on IAEA Safety Standards, yang diadakan pada tanggal 22-26 Juli 2019 di Jakarta. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk membahas pembentukan dan implementasi sistem manajemen yang efektif untuk badan pengawas dan membahas kepemimpinan untuk mempromosikan budaya keselamatan.
Kegiatan ini menghadirkan pakar dari IAEA yaitu Ugur Bezdeguemeli, Darja Slokan Dusic, dan Mihai Murafa. Dan sebagai tamu kehormatan, acara ini juga dihadiri oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Austria dan Slovenia yaitu Darmansjah Djumala.
Sekretaris Utama BAPETEN Hendriyanto Hadi Tjahjono dalam pembukaan resminya menyatakan bahwa badan pengawas harus membangun sistem manajemen dan mengimplementasikannya secara terbuka dan transparan. Tujuan dari sistem manajemen tersebut adalah untuk memastikan institusi bertanggung jawab untuk merencanakan, mengontrol, dan mengawasi aktivitasnya, serta untuk mendorong budaya keselamatan melalui pembangunan dan penguatan kepemimpinan.
Darmansjah juga menyampaikan sebaiknya dalam menjalankan tugasnya, pemerintah menjalankan down to earth diplomacy, yang artinya adalah kita harus memberikan sesuatu yang konkrit kepada publik, terutama dalam hal ini mengenai pemanfaatan dan pengawasan nuklir. Dan ini merupakan tantangan yang tidak mudah, tetapi harus dihadapi.
Lebih lanjut, Ugur mengatakan bahwa pelatihan kali ini fokus kepada infrastruktur keselamatan, hal ini diarahkan agar para badan pengawas dapat bekerja secara efektif dan efisien sesuai sistem manajemen yang sudah diatur oleh IAEA. Diharapkan pula peran aktif para peserta untuk dapat mempresentasikan isu manajemen di negaranya masing-masing, sehingga para pakar dapat memberi masukan dan solusi atas kondisi atau permasalahan yang dihadapi oleh para institusinya.
Hadir sebagai peserta dari pelatihan ini adalah peserta dari 8 negara yaitu Bangladesh, Iran, Yordania, Pakistan, Filipina, Sri Lanka, Vietnam dan Indonesia. [BHKK/RA/IP]
Komentar (0)