Dalam rangka peningkatan kapabilitas petugas Front Line Officer (FLO), khususnya untuk wilayah laut, Direktorat Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir (DKKN) BAPETEN melakukan kegiatan bimbingan teknis keamanan nuklir pada 13-14 Oktober 2021 di Surabaya, Jawa Timur. Bimbingan teknis ini merupakan kegiatan rutin yang sudah dilakukan sejak tahun 2016 dengan sasaran petugas FLO seperti Bea Cukai, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Pelindo, TNI AL, Kepolisian Perairan, dan Bakamla.
Acara dibuka oleh Direktur DKKN Zulkarnain. Dalam sambutannya, Zulkarnain menegaskan bahwa FLO yang merupakan ujung tombak dalam pengawasan keamanan nuklir harus diaktifkan peranannya, selain itu, komunikasi dan koordinasi antar stakeholder juga perlu ditingkatkan agar pengawasan terhadap keamanan nuklir lebih efektif.
“Beberapa upaya telah dilakukan dalam rangka meningkatkan kapabilitas FLO, salah satunya adalah melalui bimbingan teknis yang pada kesempatan kali ini diikuti oleh Puspeknubika Kodiklatal, Polairud Polda Jatim, dan KKP Kelas I Surabaya,” lanjut Zulkarnain.
Disamping itu, disampaikan beberapa contoh kasus terkait dengan ekspor/impor barang yang ternyata mengandung radioaktif dan pernah terjadi di Indonesia, termasuk kasus pengangkutan bahan nuklir yang melewati perairan Indonesia. Informasi-informasi ini penting disampaikan untuk meningkatkan awareness petugas FLO, sehingga akan lebih waspada terhadap pentingnya keamanan nuklir, khususnya diwilayah perairan maupun pintu-pintu masuk NKRI.
Acara yang berlangsung selama 2 hari ini diisi dengan pemaparan materi tentang program keamanan nuklir di pintu masuk NKRI, potensi ancaman, pengenalan zat radioaktif dan efek bahaya radiasi serta deteksi terhadap sumber radioaktif dan, peran FLO dalam keamanan nuklir. Dilakukan pula praktikum pengenalan ALUTSIWAS dan deteksi sumber radioaktif dengan mengaplikasikan prinsip proteksi radiasi jarak, waktu, dan perisai.
Acara ditutup oleh Direktur DKKN yang menyampaikan pentingnya melakukan komunikasi, koordinasi, dan kerja sama antar stakeholder, termasuk dengan BAPETEN agar apabila nanti terjadi insiden terkait dengan keamanan nuklir, dapat dengan mudah diatasi mengingat hubungan telah terjalin dengan baik. Selanjutnya, dilakukan penyerahan sertifikat kepada perwakilan peserta dari ketiga instansi. [DKKN/Dona/BHKK/IP]