Pada hari Selasa dan Rabu tanggal 3 dan 4 Mei 2016, telah diselenggarakan pelatihan penggunaan handheld monitor untuk petugas garis depan (Front Line Officer, FLO) di Batam. Pelatihan ini merupakan pelatihan lanjutan dari pelatihan yang diselenggarakan pada tanggal 11 dan 12 November 2015 lalu bersamaan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara BAPETEN dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam.
FLO harus memperhatikan faktor keselamatan radiasi dalam bekerja, sehingga mereka terhindar dari paparan radiasi yang tidak diinginkan. Untuk itulah kompetensi FLO harus ditingkatkan melalui pelatihan, khususnya dalam deteksi radiasi menggunakan handheld monitor. Selain kebutuhan akan SDM dan peralatan, prosedur untuk deteksi radiasi juga harus ada dan tersedia, hal ini penting untuk operasional petugas di lapangan dan dapat menjadi pedoman dalam bekerja.
Pelatihan teori penggunaan alat dilakukan pada hari pertama di kantor pelabuhan laut Batu Ampar, sementara untuk praktik penggunaan alat sekaligus penerapannya di lapangan dilakukan pada hari kedua. Praktik lapangan dilakukan di Pelabuhan Penumpang Internasional Sekupang. Pada saat praktik di lapangan peserta dibagi menjadi dua tim. Peserta dilatih untuk mendeteksi adanya zat radioaktif yang mungkin dibawa oleh penumpang yang datang dari mancanegara yang masuk melalui Pelabuhan Penumpang Internasional Sekupang. Praktik meliputi pendeteksian sumber gamma dengan menggunakan PRD, dan identifikasi dengan menggunakan RID. Selain itu deteksi dengan NSD juga dipraktikkan untuk sumber neutron.
Acara ditutup dengan serah terima alat dari Biro Perencanaan Teknik BP Batam kepada Kepala Kantor Pelabuhan BP Batam, dilanjutkan dengan penyerahan ke Satuan Kerja terkait lainnya. Pelatihan ditutup oleh Kepala Kantor Pelabuhan Laut Julianus yang menyampaikan bahwa peserta telah mengikuti pelatihan dengan antusias, dan diharapkan peserta dapat mempraktikkan pelatihan penggunaan Alat Ukur Radiasi sesuai dengan prosedur. [DKKN/Zul/MR]