Pelatihan Purnabakti, Siap Menghadapi Masa Purnabakti yang Mandiri, Sukses dan Sejahtera
Kembali 25 Maret 2013 | Berita BAPETEN(Cisarua, Bogor,BAPETEN)
Tugas pengabdian dan pelayanan seorang karyawan tentu mempunyai batas waktu. Pengabdian pegawai tersebut terlebih lagi dalam jangka waktu yang lama di suatu lembaga patut mendapat perhatian yang tinggi saat pegawai tersebut mendekati masa pensiun atau purnabakti. Balai Diklat BAPETEN menangkap kebutuhan ini dengan merancang pelatihan terkait dengan bekal kegiatan setelah purnabakti melalui acara Pelatihan Purnabakti. Pelatihan dengan tema "Siap Menghadapi Masa Purnabakti yang Mandiri, Sukses dan Sejahtera" ini dibuka secara resmi oleh Kepala BAPETEN As Natio Lasman pada Senin pagi (25/03) di Balai Pendidikan dan Pelatihan BAPETEN di Cisarua-Bogor.
Kepala Balai Diklat BAPETEN Taruniyati Handayani menyampaikan laporan bahwa pelatihan dirancang karena banyak masukan dari
BAPETEN terkait dengan kebutuhan pembekalan para purnabakti. “Karena kita
mempunyai batas waktu aktifitas yaitu akan selesai bekerja di BAPETEN, namun
bukan berarti kita selesai melakukan kegiatan karena akan ada kegiatan lain
yang harus dilakukan. Dan mestinya ini menjadi tanggung jawab BAPETEN untuk
membimbing dan membina kemanakah nantinya dan kegiatan apakah nantinya yang
perlu dilakukanâ€.
Pelatihan ini mendapat respon yang baik dengan antusiasme pegawai yang besar untuk mendaftar mengikuti pelatihan ini. Namun dikarenakan kesibukan kegiatan rutin kantor yang tidak bisa ditinggalkan sehingga banyak calon peserta yang mengundurkan diri. Belajar dari hal tersebut maka pelatihan yang pertama kali diselenggarakan ini perlu dilakukan evaluasi untuk perbaikan penyelenggaraan berikutnya.
Pelatihan ini mendapat respon yang baik dengan antusiasme pegawai yang besar untuk mendaftar mengikuti pelatihan ini. Namun dikarenakan kesibukan kegiatan rutin kantor yang tidak bisa ditinggalkan sehingga banyak calon peserta yang mengundurkan diri. Belajar dari hal tersebut maka pelatihan yang pertama kali diselenggarakan ini perlu dilakukan evaluasi untuk perbaikan penyelenggaraan berikutnya.
Pelatihan diadakan selama empat hari dimana hari pertama diisi dengan pelajaran teori, hari kedua dan ketiga kunjungan tempat-tempat
pembudidayaan, dan hari keempat diisi dengan kunjungan wisata dan penutupan.
Kepala BAPETEN memberikan sambutan pembukaan dengan menjelaskan pengalaman pribadi sebagai keluarga pegawai negeri yang dihadapkan dengan masa pensiun. “Kesibukan yang rutin kemudian tidak ada sama sekali itu harus di-maintain. Apapun itu harus di-maintain. Dan kita duduk di sini karena kita ingin menerima sesuatu yang baru, mendapat wawasan yang berbeda bagi kita, sesuatu belum pernah kita bayangkan sebelumnya. Karena mau tidak mau, suka tidak suka kita harus menghadapi pensiun. Kita tidak bisa melawan takdir karena batas umur kita, namun semangat kita tidak pernah uzur hanya badan kita yang ageing dan bagaimana kita harus me-maintain semangat kita ituâ€, jelas Beliau. Kepala BAPETEN juga menjelaskan bahwa pensiun yang diterima maksimal 75% dari gaji pokok sehingga harus di-manage untuk mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari. Untuk menghadapi hal tersebut maka pelatihan ini perlu diadakan agar para purnabakti dapat menyiapkan diri sebaik-baiknya.
Kepala BAPETEN memberikan sambutan pembukaan dengan menjelaskan pengalaman pribadi sebagai keluarga pegawai negeri yang dihadapkan dengan masa pensiun. “Kesibukan yang rutin kemudian tidak ada sama sekali itu harus di-maintain. Apapun itu harus di-maintain. Dan kita duduk di sini karena kita ingin menerima sesuatu yang baru, mendapat wawasan yang berbeda bagi kita, sesuatu belum pernah kita bayangkan sebelumnya. Karena mau tidak mau, suka tidak suka kita harus menghadapi pensiun. Kita tidak bisa melawan takdir karena batas umur kita, namun semangat kita tidak pernah uzur hanya badan kita yang ageing dan bagaimana kita harus me-maintain semangat kita ituâ€, jelas Beliau. Kepala BAPETEN juga menjelaskan bahwa pensiun yang diterima maksimal 75% dari gaji pokok sehingga harus di-manage untuk mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari. Untuk menghadapi hal tersebut maka pelatihan ini perlu diadakan agar para purnabakti dapat menyiapkan diri sebaik-baiknya.
Selanjutnya penyampaian materi pertama disampaikan oleh Dra. Hj. Maryam Ahmad, MPd dari Kementerian Agama RI. Materi tersebut berupa
Building Learning Commitment dan Sukses di Masa Pensiun (Success Story).
Dilanjutkan dengan materi Manajemen Usaha (Jenis-jenis Usaha) dan materi Pemberdayaan
Ekonomi Rumah Tangga oleh Ir. Visnu Aerenanta, M.Sc. Materi terakhir pada hari
pertama ini berupa Perencanaan Keuangan Pribadi dan Perencanaan Usaha oleh Ir.
Sri Ratna, MM.
Sumber : Balai Diklat BAPETEN