Pelatihan Proteksi dan Keselamatan Radiasi Radiologi Intervensi Gelombang III
Kembali 29 Agustus 2022 | Berita BAPETENPembinaan dan pengembangan pengetahuan tentang proteksi dan keselamatan radiasi merupakan kewajiban BAPETEN sebagai badan pengawas yang mempunyai tugas memastikan keselamatan dan keamanan dalam pemanfaatan ketenaganukliran. Sebagai perwujudan salah satu pembinaan tersebut, BAPETEN menggelar Pelatihan Proteksi dan Keselamatan Radiasi Radiologi Intervensi Gelombang III secara tatap muka pada 29 Agustus s.d 2 September 2022.
“Pelatihan ini merupakan yang pertama kalinya yang dilaksanakan secara tatap muka atau offline, namun demikian diharapkan protokol kesehatan harus tetap dipatuhi oleh kita semua, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan” ujar Umul Khair Sub Koordinator Kelompok Fungsi Penyelenggaraan dan Sarana Pelatihan dalam laporannya.
“Tujuan pelatihan ini untuk memberikan pengetahuan dan praktek terkait proteksi dan keselamatan radiasi guna menunjang pekerjaan Bapak dan Ibu terutama yang melaksanakan tugas terkait radiologi konvensional” katanya
Ditambahkan oleh Umul pelatihan ini akan berlangsung selama 5 hari dan nanti pada hari ke-4 akan dilakukan praktek lapangan di RS. Siloam Bogor, dengan harapan para peserta bisa lebih memahami pelatihan ini dengan baik.
“Setiap hari bapak dan ibu akan ada morning quiz untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta dalam menerima materi sehari sebelumnya, dan nanti bila ada yang tidak lulus, akan ada kesempatan satu kali untuk remedial secara daring, namun kami berharap itu tidak terjadi, artinya diharapkan lulus semua” tambahnya
Selain Umul Khair, hadir dalam Pelatihan ini Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan BAPETEN Ahmad Ciptadi Syuryavin, Rizal Anggabarata Sub Koordinator Program dan Evaluasi beserta staf Balai Diklat terkait. Sementara peserta yang mengikuti pelatihan ini sebanyak 12 orang yang terdiri dari dokter anestesy, perawat, radiographer dan tenaga medis lainnya.
Dalam sambutannya saat membuka pelatihan ini Senin (29/8) Ahmad Ciptadi mengatakan “Pelatihan proteksi dan keselamatan radiasi merupakan bentuk tanggung jawab BAPETEN sebagai badan pengawas dalam memberikan pengetahuan mengenai radiasi dan bagaimana melakukan proteksinya sehingga terjamin keselamatan dalam pemanfaatannya”.
“Perlu kami sampaikan bahwa penyelenggaraan pelatihan ini kami laksanakan paling tidak sebanyak 3 kali dalam setahun, hal ini dikarenakan keinginan masyarakat yang cukup tinggi terkait proteksi dan keselamatan radiasi ini. Dan kita berusaha memberikan informasi dan pembelajaran yang seimbang mengenai manfaat nuklir dan radiasi serta risikonya” ujarnya.
Ciptadi berharap agar peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan baik untuk menunjang tugas pokok pekerjaan dari masing-masing peserta.
“Kami mendoakan dan berharap semoga peserta bisa menyerap materi yang diberikan selama 5 hari ini dan semoga ilmu yang diperoleh nanti dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari khususnya untuk mendukung pekerjaan bapak dan ibu di tempat kerjanya masing-masing. Semoga peserta berhasil mengikuti pelatihan dan lulus semua” tukas Ciptadi mengakhiri sambutannya seraya membuka Pelatihan dengan mengucap Basmallah.
Usai pembukaan, pada hari pertama ini ada beberapa materi yang disampaikan kepada peserta yaitu Instruksional Pelatihan oleh Rizal Anggabrata. Materi Kebijakan Proteksi dan Keselamatan Radiasi oleh Ahmad Ciptadi. Peraturan Perundang-undangan oleh I Made Ardana dan juga materi tentang Dasar Fisika Radiasi oleh Rohmat Istiawan.
Angga, demikian Rizal Anggabrata akrab disapa, menyampaikan bahwa banyak ditemui tenaga medis yang terdampak radiasi dalam melaksanakan tugasnya.
“kami sudah betemu dengan beberapa dokter yang kesehariannya melaksanakan tugas terkait dengan radiasi, kami temukan ternyata banyak dokter atau tenaga medis yang terdampak akibat pengelolaan radiasi ini. Hal ini kami lihat langsung adanya perubahan fisik pada beberapa bagian tubuh tenaga medis tersebut” ungkapnya.
“Kami menyadari pada dasarnya Bapak dan ibu memang ingin mengutamakan pelayanan kepada pasien dengan baik tetapi terkait keselamatan diri sering luput dari parhatian. Oleh karena itu harapannya setelah kembali ke tempat Bapak dan ibu masing-masing, bisa mempraktekan dan membagikan ilmu dan pengalamannya kepada rekan kerjanya” tutur Angga menambahkan. (BHKK/Bams).
Komentar (0)