Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap dampak radiasi yang dapat terjadi pada pemanfaatan radiasi dalam kegiatan intervensi  kardiologi, memberikan pemahaman dasar proteksi radiasi, serta menumbuhkan budaya keselamatan khususnya pada dokter spesialis dan tenaga kesehatan kardiologi intervensi.

Pelatihan gelombang I dibuka oleh Sekretaris Utama BAPETEN Hendriyanto Hadi Tjahyono. Dirinya mengungkapkan, BAPETEN merasa terhormat  atas tingginya tingkat kebutuhan pekerja radiasi intervensi akan pelatihan proteksi dan keselamatan radiasi.

“Kerja sama seperti ini sangat membantu BAPETEN dalam memastikan keselamatan pemanfaatan radiasi pengion, khususnya bagi pekerja radiasi karena BAPETEN memiliki sumber daya terbatas untuk menjangkau seluruh pemangku kepentingan secara mandiri,” ujar Hendriyanto.

Kesempatan ini turut dihadiri Ketua PP PERKI Dr. dr. Ismoyo Sunu, SpJP(K), FIHA, Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan BAPETEN Lukman Hakim, serta Ketua PERKI Cabang Surabaya Dr. dr. Yudi Her Oktaviono, SpJP(K), FIHA, FICA, FAsCC, FSCAI.

Lewat sambutannya Ismoyo mengapresiasi pelaksanaan pelatihan ini, karena kompetensi proteksi dan keselamatan radiasi sangat dibutuhkan seluruh dokter spesialis jantung dan tenaga kesehatan yang terlibat dalam pelayanan kardiologi intervensi, sekaligus dokter spesialis lainnya yang menggunakan pesawat sinar-x intervensional.

Pada akhir pembukaan pelatihan ini dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara PP PERKI dengan Balai Diklat BAPETEN, disaksikan langsung oleh Sekretaris Utama BAPETEN.

Materi yang disampaikan pada pelatihan ini meliputi Kebijakan Pengawasan Pemanfaatan Radiasi, Radiasi dan Efek Biologi Radiasi, Pengawasan Dalam Penggunaan Pesawat Sinar-X Radiologi Intervensi, Dasar Proteksi Radiasi dan Budaya Keselamatan. Pelatihan diampu oleh pengajar BAPETEN yang memiliki kompetensi di bidang proteksi dan keselamatan radiasi seperti Lukman Hakim, Azhar, dan Rusmanto.

Peserta pelatihan sebanyak 124 orang terdiri dari dokter spesialis kardiovaskular, perawat dan tenaga kesehatan yang terlibat dalam pelayanan kardiologi intervensi dengan rincian 39 peserta pada gelombang I, 39 peserta pada gelombang II, dan 46 peserta pada gelombang III. Peserta tidak hanya berasal dari Jawa Timur, namun juga berasal dari Jawa Tengah, Kupang, Banjarmasin, dan Manado.

Diharapkan melalui kegiatan ini Balai Diklat BAPETEN dapat mewujudkan peran dalam meningkatan sumber daya manusia di kancah nasional dalam bidang proteksi dan keselamatan radiasi, guna mendukung program lembaga yaitu memastikan keselamatan pemafaatan radiasi pengion di bidang kesehatan.(bdl/ra)