Banner BAPETEN
Partisipasi BAPETEN dalam kegiatan Second Plenary Meeting of the Nuclear Harmonization and Standardization Initiative (NHSI)
Kembali 27 Juni 2023 | Berita BAPETEN
small_thumb_2023-06-28-121915.png

Pertemuan Kedua Inisiatif Harmonisasi dan Standardisasi Nuklir (Second Plenary Meeting of the Nuclear Harmonization and Standardization Initiative (NHSI) yang diselenggarakan oleh Badan Tenaga Nuklir International (IAEA: International Atomic Energy Agency) dihadiri oleh Badan Pengawas Nuklir Negara Anggota, praktisi dunia industri, para ahli dan organisasi internasional lainnya.

Dalam Pertemuan tersebut, Indonesia diwakili oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), Delegasi Indonesia dipimpin oleh Plt. Kepala BAPETEN Sugeng Sumbarjo dengan didampingi Deputi Bidang Perizinan dan Inspeksi Zainal Arifin, serta Koordinator Perizinan Reaktor dan Bahan Nuklir, Wiryono. Kegiatan yang diselenggarakan di kantor pusat IAEA, Vienna, Austria berlangsung pada 27 Juni 2023.

imgkonten

imgkonten

Dalam pembukaannya dihadapan Badan Pengawas Nuklir Negara Anggota, praktisi dunia industri, para ahli dan organisasi internasional lainnya, Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi menegaskan bahwa agenda itu penting karena adanya peluang untuk sektor energi nuklir yang hampir di semua benua, pembuat kebijakan dan masyarakat mulai beralih ke energi nuklir untuk memitigasi perubahan iklim, memastikan ketahanan energi, dan memberikan transisi yang adil, andal, terjangkau, dan tepat waktu menuju net zero emission.

imgkonten

Beberapa hal penting yang dihasilkan dari Plenary Meeting ini antara lain bahwa NHSI akan menghasilkan standar keselamatan, keamanan dan safeguards untuk desain Small Modullar Reactor (SMR) pada akhir tahun 2024 yang dapat digunakan oleh Badan Pengawas untuk melakukan kegiatan pre licensing. Pre-Licensing Multinasional akan melibatkan Tim Multinasional yang dibentuk untuk melakukan proses review pre licensing terhadap generic design SMR. Pre-Licensing National memberikan kesempatan kepada setiap negara untuk dapat menambahkan persyaratan khusus pada proses ini sesuai ketentuan yg berlaku di negaranya. Kegiatan Pre-Licensing mengacu pada proses yang memungkinkan Badan Pengawas untuk bersama-sama secara multinasional menilai desain SMR di awal proses desain untuk memberikan umpan balik kepada industri tentang isu keselamatan, keamanan dan safeguards yang berpotensi menghambat proses perizinan.

imgkonten

Sugeng Sumbarjo Plt. Kepala BAPETEN menegaskan bahwa BAPETEN diharapkan dapat menyiapkan SDM dan infrastruktur pengawasan untuk dapat bergabung dalam Tim Multinasional serta dapat menyiapkan peraturan terkait kegiatan Pre-Licensing.

Disela-sela kegiatan NHSI, BAPETEN mengadakan pertemuan bilateral dengan Delegasi Republic of Korea. Sugeng Sumbarjo menyampaikan kepada Delegasi Republic of Korea dari Korea Atomic Energy Research Institute (KAERI) untuk mengenalkan System-Integrated Modular Advanced Reactor (SMART). Selain itu juga Zainal Arifin mengharapkan kepada Korea Institute of Nuclear Safety (KINS) sebagai Badan Pengawas untuk dapat melakukan kegiatan berbagi informasi proses review yang dilakukan oleh KINS. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di BAPETEN dalam melakukan pengawasan terhadap potensi pembangunan SMR di Indonesia.

imgkonten imgkonten

Pertemuan bilateral dengan Delegasi Republic of Korea menghasilkan kesepakatan antara lain bahwa BAPETEN dan KAERI akan melakukan pembicaraan lanjutan terkait kemungkinan SMART dapat dilakukan review pre-licensing di Indonesia. Selain itu BAPETEN dan KINS akan melakukan pembicaraan lanjutan terkait perpanjangan MoU pengawasan tenaga nuklir.(Wiryono/DPIBN/Ra/BHKK)


Komentar (0)


Tautan BAPETEN

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

Tautan Internasional

Tautan LPNK