Banner BAPETEN
Partisipasi BAPETEN dalam International Conference on Research Reactors: Addressing Challenges and Opportunities to Ensuring Effectiveness and Sustainability
Kembali 25 November 2019 | Berita BAPETEN
small_thumb_2019-12-02-111303.jpg

Delegasi Indonesia yang diwakili oleh BAPETEN, berpartisipasi dalam "International Conference on Research Reactors: Addressing Challenges and Opportunities to Ensuring Effectiveness and Sustainability" yang bertempat di Buenos Aires, Argentina, pada 25 - 29 November 2019. Kegiatan yang dilaksanakan setiap 4 (empat) tahun sekali ini diikuti oleh 350 partisipan dari badan pengawas, operator reaktor, pengguna, pemasok, dan pemangku kepentingan lainnya dari 47 negara anggota IAEA. Dalam konferensi ini, sebanyak 81 paper dipresentasikan dan 98 poster ditampilkan, yang mendiskusikan kemajuan pengetahuan di bidang teknologi dan penggunaaan reaktor penelitian nuklir.

Konferensi dibuka oleh Juan Carlos Letijo selaku Wakil Direktur Jenderal dan Kepala Departemen Keselamatan dan Keamanan Nuklir. Dalam sambutannya, Lentijo mengatakan bahwa reaktor penelitian merupakan kunci, bukan hanya dalam pendidikan dan pelatihan nuklir, tetapi berperan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, industri, kesehatan dan pertanian. “Sejak tahun 1950-an, reaktor penelitian merupakan pusat inovasi dan pengembangan program ilmu pengetahuan nuklir di seluruh dunia”, tambahnya.

imgkonten

Selama konferensi berlangsung, Kepala BAPETEN Jazi Eko Istiyanto bertindak sebagai co-chairman pada panel diskusi session 4, dengan topik keselamatan reaktor riset. Anggota delegasi lainnya berpartisipasi dengan mempresentasikan paper selama konferensi dan side event.

imgkonten

Dalam konferensi tersebut, Ade Awalludin,yang juga perwakilan dari delegasi Indonesia, memaparkan beberapa tahapan dan skema yang sesuai dengan peraturan yang berlaku, yang dapat dipilih oleh operator reaktor TRIGA 2000 Bandung dalam proses konversi bahan bakar reaktor menjadi tipe MTR seperti bahan bakar milik PRSG. BAPETEN juga sudah mengidentifikasi permasalahan teknis yang mungkin dihadapi dalam proses konversi bahan bakar tersebut.

Anggoro Septilarso selaku perwakilan BAPETEN, turut mempresentasikan hasil penelitiannya terkait Biological shielding Reaktor Kartini. Reaktor Kartini merupakan kontributor terbesar dalam beban kerja dismantling reaktor selama tahapan dekomisioning reaktor dan menghasilkan sejumlah besar limbah radioaktif. Penyimpanan bahan bakar selama 20 tahun dalam safe storage menjadi skenario terbaik yang dapat mengurangi limbah yang dihasilkan dalam tahap dekomisioning Reaktor Kartini ini.

Kegiatan lainnya dari konferensi ini adalah side event terkait Nuclear security enhancement of Research Reactors based on IAEA IPPAS missions. Kepala Subdirektorat Inspeksi Instalasi Nuklir Rizal Palapa mengatakan bahwa sejak IPPAS mission dilaksanakan di Indonesia, sudah terdapat perbaikan dan penguatan keamanan nuklir reaktor riset di Indonesia. Beberapa upaya masih diperlukan untuk peningkatan rezim keamanan nuklir dan Pemerintah Indonesia terus berupaya melakukan proses perbaikan berkelanjutan dalam keamanan nuklir.

Sementara itu dalam poster yang ditampilkan, Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir Yudi Pramono menjelaskan bahwa evaluasi permohonan persetujuan operasi SAMOP (perangkat subkritis untuk produksi Mo-99) dilakukan dengan mengacu pada peraturan tentang keselamatan utilisasi dan modifikasi. Peraturan Kepala (Perka) BAPETEN yang mengatur keselamatan desain untuk reaktor non-daya belum memasukkan ketentuan keselamatan untuk perangkat subkritis. BAPETEN perlu mengatur persyaratan keselamatan desain untuk perangkat subkritis dan merevisi Perka BAPETEN terkait utilisasi dan modifikasi reaktor non-daya untuk mengakomodasi ketentuan keselamatan baru setelah kecelakaan Fukushima.

Lebih lanjut, Ahmad Ciptadi selaku perwakilan dari BAPETEN, turut menampilkan poster terkait evalasi tantangan keamanan dan risiko reaktor riset GA Siwabessy. Ahmad menjelaskan bahwa meskipun keamanan nuklir dalam reaktor tersebut sudah dikelola dan dikembangkan dengan baik, evaluasi dan kajian masih perlu dilakukan untuk penyegaran budaya keamanan, dan peningkatan sistem keamanan nuklir.

imgkonten

Konferensi ini menghasilkan beberapa kesimpulan dan rekomendasi yang akan digunakan untuk perbaikan kedepan oleh IAEA dan negara anggotanya. Kegiatan ditutup dengan technical tour ke reaktor penelitian RA 10 dan lokasi pembanguan prototype small modular CAREM reaktor milik Argentina yang lokasinya berdekatan dengan PLTN Atucha I Atucha II. [DPIBN/AA/BHKK/IP]

imgkonten


Komentar (0)


Tautan BAPETEN

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png

Feedback

GPR Kominfo

Video

Tautan Internasional

Tautan LPNK