Banner BAPETEN
Membangun Budaya Kerja Positif
Kembali 01 Desember 2020 | Berita BAPETEN

Jakarta (1/12/20), BAPETEN melalui Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioistop (P2STPFRZR) menyelenggarakan workshop Budaya Kerja yang dilaksanakan melalui luring yang dihadiri 17 peserta dan daring diikuti 17 peserta perwakilan unit kerja teknis dan non teknis BAPETEN. Workshop dibuka oleh Taruniyati Handayani Kepala P2STPFRZR, dalam sambutan dan arahannya Taruniyati Handayani menekankan tentang pentingnya pengembangan kompetensi yang dimiliki staf/pegawai dari sisi softskill.

Budaya kerja adalah sebuah konsep yang mengatur kepercayaan, proses berpikir, serta perilaku yang didasarkan pada ideologi dan prinsip suatu organisasi. Konsep inilah yang mengatur setiap pegawai berinteraksi satu sama lain serta mengatur suatu organisasi atau perusahaan berfungsi. Budaya kerja timbul akibat hasil belajar bersama antar anggota yang dianggap merupakan jalan yang benar untuk memahami, berpikir, dan merasakan satu sama lain agar bisa memecahkan masalah yang ada. Budaya kerja sangat berkaitan erat dengan mentalitas setiap pegawai yang nantinya akan memengaruhi suasana kerja.

imgkonten

Acara dilanjutkan dengan pemaparan pertama oleh Ariesy Tri Mauleni yang merupakan pejabat fungsional Peneliti Ekonomi dan Kebijakan Publik - Pusat Penelitian Badan Keahlian Sekjen DPR RI, Indah menyampaikan bahwa dalam bekerja ada dinamikanya yang seringkali membutuhkan energi khusus untuk Bersatu dalam sebuah tim kerja atau dengan rekan kerja. “Kita harus mengubah budaya mengeluh, menyalahkan, mengkritik, membandingkan, dan mengutuk menjadi budaya yang positif yang dimulai dari menata niat, memunculkan dan menjaga motivasi, menjalin komunikasi dan jaringan sehingga performa kinerja kita tetap stabil, semangat dan baik” katanya.

imgkonten

Presentasi berikutnya disampaikan oleh Yono Suryatno dari Integrity Consulting Indonesia yang mengusung tema “Internalisasi Budaya Kerja Positif”. Yono Suryatno, mengungkapkan bahwa internalisasi budaya kerja positif harus dimulai dengan mengenal diri sendiri dan rekan kerja kita, sehingga kita dapat mengatur pola interaksi dengan tim untuk mencapai tujuan. Lebih lanjut disampaikan Yono, selain itu kita harus menjadi pribadi yang gembira dan semangat untuk memacu motivasi kita. Meskipun motivasi kita berbeda-beda tetapi harus ada perekat yaitu budaya kerja. Upaya kita dalam menghadirkan cara supaya kita merasa satu bersama dan menjalankan semangat bersama-sama.

imgkonten

Menyingkirkan ganjalan-ganjalan pribadi (mental block) dengan menganalisa masalah, mencoba menemukan solusinya dan solusi itu kita uji cobakan, kemudian jika ada masalah lagi maka kita cari solusinya lagi dan diuji cobakan lagi, begitu seterusnya sehingga semakin hari semakin baik.

Untuk memperdalam materi worshop, pada setiap akhir sesi dilakukan tanya jawab dan diskusi dari seluruh peserta workshop. [P2STPFRZR/Hermansyah/BHKK/IS].

imgkonten



Tautan BAPETEN

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

Tautan Internasional

Tautan LPNK