Kunjungan Peserta ”Regional Workshop on Emergency Monitoring and International Data Sharing” ke AHA Center Jakarta.
Kembali 06 Juli 2018 | Berita BAPETENSebagai rangkaian dari kegiatan Regional Workshop on Emergency Monitoring and International Data Sharing, pada hari Kamis, 5 Juli 2018, 25 orang peserta workshop yang merupakan utusan dari 9 negara di ASEAN ini berkunjung ke AHA Center (ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on disaster management) bersama dengan expert IAEA yakni Mukhopadhyay, Adriana Celestina Baciu dan Marjan TKAVC, di Graha BNPB, Jl. Pramuka Jakarta Timur.
Pada kunjungan ini Peserta workshop didampingi oleh BAPETEN yang diwakili oleh Kasubdit Kesiapsiagaan Nuklir Direktorat Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir, Mohammad Tahril, beserta staf. Dalam sambutannya Tahril menyampaikan ucapan terima kasih kepada manajemen AHA Centre, yang telah berkenan menerima rombongan peserta workshop.
Di AHA Center, peserta workshop diterima oleh Mr. Mizan Bisri selaku Disaster Monitoring and Analysis Officer serta Mr. Qing Yuan Pang, ADR Disaster Monitoring and Analysis. Dalam sambutannya Mr. Pang juga juga menghaturkan terima kasih atas kunjungan ini. Ia menjelaskan secara gambling tentang AHA Center yang berfungsi sebagai pusat monitoring dan respons bencana tingkat regional Asia Tenggara di bawah koordinasi ASEAN, yang dibentuk pada tahun 2011 ini. "AHA Center berfungsi memonitor status kebencanaan seperti gempa bumi, tsunami, typoon, vulcano, banjir, tanah longsor, dan sebagianya. AHA Center bertugas dalam bentuk kesiapsiagaan serta mengkoordinasikan respons penanggulangan bencana negara ASEAN pada saat terjadi bencana. Koordinasi respons berupa bantuan teknis dan operasional dalam penanggulangan dan penanganan suatu bencana di wilayah ASEAN” kata Mr. Pang.
Lebih lanjut Mr. Pang mengatakan apabila terjadi suatu bencana alam di suatu wilayah negara ASEAN, AHA Center dapat langsung terjun ke wilayah bencana tentunya dengan berkoordinasi melalui badan penanggulangan bencana dan pemerintah negara terdampak.
Expert IAEA menilai bahwa keberadaan AHA centre di wilayah ASEAN sudah sangat bagus tetapi experts juga menyampaikan bahwa untuk kejadian kedaruratan nuklir atau radiologi, AHA Centre perlu berkoordinasi dengan badan pengawas nuklir/radiasi dari negara terdampak. Hal ini penting untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat terhadap pengambilan keputusan dan tindakan perlindungan bagi masyarakat dan lingkungan.
Peserta workshop juga diajak mengunjungi ruang Emergency Operations Center (EOC), untuk melihat bagaimana monitoring bencana dan mekanisme penanganan bencana suatu daerah di wilayah ASEAN. Melalui layar monitor besar yang ditampilkan, Exsperts IAEA dan peserta workshop berdiskusi terkait penanganan suatu bencana termasuk bencana kecelakaan nuklir dan radiologi. expert IAEA kembali menegaskan bahwa perlunya koordinasi untuk membantu emergency monitoring pada fasilitas nuklir yang ada di kawasan ASEAN, jika terjadi lepasan radioaktif ke lingkungan.
Kunjungan diakhiri dengan sesi foto bersama dan berbincang informal terkait fasilitas yang terdapat di AHA Center (bho/bsb/aa).