Banner BAPETEN
Kunjungan Kerja Pimpinan BAPETEN ke Universitas Nusa Cendana NTT
Kembali 14 Mei 2024 | Berita BAPETEN

Pimpinan BAPETEN yang diwakili oleh Deputi Pengkajian Keselamatan Nuklir Haendra Subekti bersama Plt. Direktorat Pengaturan Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir Nur Syamsi Syam dan staf terkait melakukan kunjungan kerja ke Universitas Nusa Cendana (Undana) Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa 14 Mei 2024.

Tujuan kunjungan dalam rangka memperkenalkan BAPETEN, menginformasikan potensi energi nuklir serta merintis adanya kerja sama peningkatan SDM, khususnya bagi mahasiswa dan dosen Undana.

imgkonten imgkonten

Kunjungan yang diterima oleh segenap Dekan Fakultas Sains dan Teknik Undana Prof. Philiphi de Rozari, S.Si, M.Si, M.Sc,Ph.D, didampingi oleh Dr. Dra. Maria A. Kleden, M.Sc, Dr. Erich U.K. Maliwemu, ST, MT, Noni Banunaek,ST, MT selaku Koordinator Prodi Teknik Pertambangan serta beberapa staf pengajar Undana terkait.

Prof Philiphi dalam sambutannya mengatakan sangat berterima kasih kepada BAPETEN atas adanya kunjungan ini. “Dengan adanya kunjungan dari BAPETEN ini diharapkan bisa meningkatkan kolaborasi, juga bisa meningkatkan pemahaman kami tentang nuklir” ujarnya.

“Dengan adanya kerja sama ini, kedepan Undana bisa lebih percaya diri. Tetapi agar wujud kerja sama BAPETEN dengan Undana lebih konkrit lagi, maka perlu diwujudkan melalui penandatangan MoU oleh kedua belah pihak. Kami harapkan mahasiswa Undana bisa magang di BAPETEN” sambung Prof Philiphi.

imgkonten imgkonten

Sementara Deputi Pengkajian Keselamatan Nuklir BAPETEN Haendra Subekti dalam sambutannya mengatakan, “NTT termasuk provinsi yang jarang dikunjungi oleh BAPETEN, karena itu kami ucapkan terima kasih kepada Prof. dan jajaran dosen yang bisa hadir, bahkan semua dosen bisa hadir dengan lengkap” Ujar Haendra.

Ditambahkan oleh Haendra, BAPETEN dibentuk sebagai anak kandung dari UU Nomor 10 tahun 1997 tentang Ketenaganukliran dengan tugas utama yakni membuat regulasi, memberikan perizinan terkait pemanfaatan tenaga nuklir serta melaksanakan inspeksi ke lapangan, dan pengawasan tentang nuklir haruslah independen.

Terkait kerja sama yang ditawarkan BAPETEN, Haendra menjelaskan, “ Kerja sama tersebut bisa kami yang dipanggil ke NTT untuk memberikan kuliah umum, baik melalui zoom ataupun tatap muka langsung, atau mahasiwa Undana yang langsung ke BAPETEN mengikuti program magang. Lalu, Kami juga punya program pelatihan yang bisa diikuti oleh mahasiswa ataupun dosen” jelasnya.

imgkonten imgkonten

Lebih lanjut disampaikan Haendra, saat ini BAPETEN mengembangkan inspeksi partisipatif, dengan melibatkan tenaga ahli, dan yang selama ini sudah dilakukan adalah kerja sama dengan beberapa instansi seperti kementerian kesehatan dan lain-lain. “ Tidak menutup kemungkinan dengan tenaga ahli yang mempunyai kepakaran dari Undana dilibatkan dalam inspeksi partisipatif tersebut. Kami sedang mengembangkan kepakaran, bila ada kajian terkait pertambangan, dan ada yang bisa dimintakan analisisnya dari Undana, maka tentu saja kami akan menghubungi Undana”, tukasnya.

Plt. Direktorat Pengaturan Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir Nur Syamsi Syam, pada kesempatan ini menyampaikan presentasi bertajug “Kunjungan Teknis Ke Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Nusa Cendana”.

Anci demikian ia akrab disapa, menjelaskan tentang Introduksi BAPETEN, Energi dan Pertambangan serta Pengembangan Kapasitas SDM. Anci juga menjelaskan tentang Manfaat dan Risiko Tenaga Nuklir, Mengapa perlu pengawasan?, Kebijakan Pengawasan (UU 10/1997).

“Sebagaimana telah disampaikan oleh Pak Deputi tadi, Pemanfaatan tenaga nuklir sudah banyak di berbagai bidang, dan yang paling banyak pemanfaatannya di Indonesia adalah di bidang kesehatan, yakni untuk diagnostik dan terapi” ujarnya.

imgkonten imgkonten

Di Serpong sudah ada produksi radioisotop dan bisa dikembangkan jadi radiofarmaka untuk pengobatan. Pemanfaatan nuklir di Indonesia selain untuk kesehatan, juga sudah dipergunakan untuk untuk industri, penelitian, pertanaian, pengawetan makanan dan lain-lain. “ Tetapi nuklir, selain banyak manfaatnya tersebut, juga punya risiko atau bahaya yang besar bila tidak dikendalikan dengan baik. Karena itu, agar pemanfaatan tenaga nuklir aman dilakukanlah pengawasannya oleh BAPETEN, sebagaimana diamanatkan oleh UU Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran”, jelas Doktor lulusan Korea ini.

Terkait potensi kerja sama dengan Undana, sebagai tindak lanjut dari kunjungan, bisa dalam bentuk pengembangan kapasitas (capacity building) bagi mahasiswa maupun para dosen Undana. “ Betuknya bisa berupa Pembinaan/sosialisasi kepada masyarakat, riset terkait pengawasan danpemanfaatan Tenaga Nuklir, kuliah umum, pelatihan awareness/sertifikasi ataupun bimbingan riset/penelitian/magang mahasiswa”, pungkasnya.

Usia tanya jawab dan dialog, dilakukan kunjungan ke Laboratorium Pertambangan Undana, dan kembali dilakukan dialog antara Haendra Subekti dengan para dosen Undana. Dialog tersebut dipandu oleh Erich U.K. Maliwemu dan Noni Banunaek. (BHKK/Bams).

imgkonten imgkonten

imgkonten imgkonten




Komentar (0)


Tautan BAPETEN

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

Tautan Internasional

Tautan LPNK