Kepala BAPETEN Jazi Eko Istiyanto, didampingi Deputi bidang Perijinan dan Inspeksi bersama tim BAPETEN melakukan kunjungan kerja ke Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Selasa (03/11). Kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi antara BAPETEN dan UGM dalam rangka pengembangan potensi perguruan tinggi dalam pemanfaatan tenaga nuklir serta peningkatan kapasitas perguruan tinggi dalam penyiapan SDM. Kunjungan kerja juga dimaksudkan untuk membahas rencana hibah Pesawat Linac dari RS Dr. Sardjito ke Fakultas Teknik UGM.
Kunjungan kerja ini diterima langsung oleh Ketua Program Studi Teknik Nuklir, Dr. Ir. Andang Widi Harto, M.T. yang didampingi oleh Sekretaris Program Studi Teknik Nuklir dan Kepala Unit Aset, Sarana Prasarana, dan SHE Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika FT-UGM.
Ketua Program Studi Teknik Nuklir menyatakan dalam sambutan penerimaan bahwa Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika UGM pada awalnya didirikan untuk mendukung rencana PLTN di Indonesia. Dengan berjalannya waktu, departemen ini melihat peluang yang cukup besar untuk pengembangan nuklir di bidang medik, sehingga mulai 2011, dilakukan perubahan kurikulum untuk mendukung ke arah tersebut. Namun mengingat bahwa program ini berada di bawah Fakultas Teknik, maka dalam kurikulum tersebut ditambahkan muatan yang bersifat engineering, termasuk untuk di bidang medis, seperti rekayasa shielding, dan lain lain.
Dalam sambutannya, Kepala BAPETEN menyatakan bahwa “nuklir itu ibarat black-box. BAPETEN tidak peduli dengan apa yang terjadi di dalam kotak tersebut, tapi BAPETEN harus memastikan bahwa radiasinya tidak keluar sehingga akan membahayakan masyarakat dan lingkungan”. Kepala BAPETEN juga menyampaikan beberapa potensi kerja sama yang bisa dilakukan antara BAPETEN dengan FT UGM untuk mendukung kegiatan pengawasan tenaga nuklir.
Acara dilanjutkan dengan paparan Deputi bidang Perijinan dan Inspeksi terkait kondisi dan potensi pengembangan nuklir di Indonesia di masa mendatang, yang diikuti dengan diskusi. [BHKKP/AQ]
Komentar (0)