Kepala BAPETEN Menjadi Narasumber Seminar Nasional Nuklir di UNS Surakarta
Kembali 05 Maret 2018 | Berita BAPETENSurakarta – Sebagai Badan Pengawas, sudah menjadi kewajiban dan tantangan bagi BAPETEN untuk terus meningkatkan kinerjanya dalam melaksanakan tupoksi pengawasan tenaga nuklir di Indonesia. Salah satu cara untuk meningkatkan kinerja tersebut adalah dengan menggalang kerjasama dengan berbagai pihak antara lain dengan pihak akademisi dan universitas selaku lembaga yang concern melakukan penelitian di berbagai bidang, di antaranya adalah penelitian di bidang nuklir.
Karena itulah dalam rangka menyambut hari jadi ke-42, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Kepala BAPETEN, Jazi Eko Istiyanto beserta beberapa pejabat terkait hadir dalam Seminar Nasional Nuklir untuk Kesejahteraan Manusia, Senin (5/3), bertempat di Aula Gedung C Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret.
Kepala BAPETEN yang turut memberikan sambutan dalam seminar ini menyampaikan bahwa BAPETEN harus semakin meningkatkan kualitas pengawasannya melalui tiga pilar sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 2017 yakni peraturan, perijinan, dan inspeksi. Ia juga menjelaskan bahwa semua yang menggunakan teknologi nuklir harus memiliki izin dari BAPETEN dan perijinan oleh BAPETEN dilakukan melalui sistem online melalui sistem B@LIS online, yakni BAPETEN Licencing and Inspection System.
Dalam seminar ini selain Kepala BAPETEN, juga hadir Ketua STTN BATAN, Edy Giri Rachman Putra dan Wakil Rektor Bidang Akademik UNS, Sutarno sebagai narasumber. Sementara hadir sebagai peserta seminar berasal dari civitas akademika UNS berjumlah sekitar 150 orang.
Melalui seminar ini, Jazi yang menyampaikan materi bertajuk Pengawasan Nuklir untuk Kesejahteraan Masyarakat. Untuk menjamin dipatuhinya peraturan pemanfatan tenaga nuklir, inspeksi kepada pengguna izin harus dilakukan secara periodik untuk melihat apakah syarat-syarat terkait pemanfaatan tenaga nuklir sudah dipenuhi. Jazi juga selalu mengulang tentang tagline bahwa nuklir akan aman karena ada BAPETEN. Pada sesi diskusi, banyak pertanyaan yang diajukan oleh peserta seminar terkait keamanan pemanfaatan tenaga nuklir dan pengawasannya oleh BAPETEN, dan Jazi dalam hal ini menjawab bila peraturan senantiasa dipatuhi maka nuklir akan aman. Demikian juga pegawai BAPETEN harus berintegritas agar tidak terjadi penyimpangan dalam pemberian izin yang dapat menimbulkan potensi bahaya nuklir.
Lebih lanjut, Jazi menambahkan bahwa BAPETEN sejak tanggal 1 Maret 2013 yang lalu, telah menjalin kerja sama yang sangat baik dengan Universitas Sebelas Maret yang meliputi bidang keselamatan nuklir dan radiasi, pendidikan, penggunaan bersama (sharing) sumber daya hardware, software dan brainware. Beberapa kajian juga telah dihasilkan yang tentu sangat bermanfaat bagi BAPETEN. Oleh karena itu, kerja sama BAPETEN dan UNS perlu dilanjutkan dan lebih dikembangkan agar lebih memberikan manfaat kepada kedua belah pihak serta masyarakat yang lebih luas. Untuk itu, pada kesempatan ini dilakukan juga penandatanganan perpanjangan kerjasama antara BAPETEN dengan UNS, dalam rangka meningkatkan kerjasama antara BAPETEN dengan UNS. (bho/bsb/ip)