BAPETEN melalui Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif (P2STPFRZR) melakukan kunjungan ke Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) pada 25 Juni 2024 . Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari permohonan BASARNAS untuk pengecekan potensi radiasi di ruangan BASARNAS Command Centre (BCC).
Untuk itulah Tim BAPETEN yang terdiri dari Evin Yuliati, Werdi Putra Daeng Beta, dan Wisnu Hadi melakukan kegiatan pengambilan data paparan radiasi dalam rangka mengetahui potret awal paparan radiasi.
Kegiatan dimulai dengan penerimaan tim BAPETEN oleh Direktur Kesiapsiagaan, Noer Isrodin Muchlisin beserta jajarannya. Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai Radiasi Pengion dan Efek Radiasi yang disampaikan Evin Yuliati. Pemaparan materi diperlukan untuk memberikan pemahaman mengenai jenis-jenis radiasi yang terdiri dari radiasi pengion dan non-pengion, efek radiasi pengion terhadap tubuh manusia, serta prinsip-prinsip proteksi radiasi pengion.
Selanjutnya dilakukan sesi diskusi, mengingat banyaknya pertanyaan dari personil BASARNAS mengenai pengaruh banyaknya peralatan elektronik seperti layar monitor dan peralatan komunikasi dengan gelombang radio terhadap kesehatan. Pada sesi diskusi tersebut, dijelaskan bahwa layar monitor dan peralatan komunikasi bukanlah merupakan peralatan pemancar radiasi pengion, namun kemungkinan merupakan peralatan pemancar gelombang elektromagnetik yang termasuk dalam radiasi non-pengion. Terkait kemungkinan adanya potensi radiasi pengion, diberikan penjelasan juga mengenai potensi radiasi radon yang ada di ruangan dan rencana pemasangan alat pengukur radiasi radon pada 2025.
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan pengukuran paparan radiasi di BCC dan ruang server. Hasil pengukuran paparan radiasi menunjukkan masih dalam batas aman bila dibandingkan dengan Nilai Batas Dosis (NBD) masyarakat. Pengukuran paparan radiasi yang dilakukan hanya mempertimbangkan paparan eksterna, dan belum memperhitungkan potensi radiasi interna yang ditimbulkan dari radiasi radon.
Ke depannya kegiatan akan dilanjutkan dengan pemasangan peralatan deteksi radon pada Tahun Anggaran 2025 untuk mengetahui kontribusi radiasi radon dalam ruangan terhadap dosis radiasi yang diterima personil BASARNAS yang bertugas di BCC. [P2STPFRZR/Beta/BHKK/GP]
Komentar (0)