Introduksi Fitur Baru Si-INTAN : Inputan Data Dosis Pasien untuk Pemeriksaan Mammografi dan Radiografi Gigi
Kembali 20 November 2019 | Berita BAPETENAplikasi Si-INTAN butuh pengenalan dan bimbingan teknis dalam penggunaannya untuk sarana pengumpulan, perhitungan, dan analisis data dosis radiasi bagi pasien yang menjalani pemeriksaan dengan radiasi pengion. Acara yang diselenggarakan di Kuta, Bali pada Tanggal 20 November 2019 ini di hadiri oleh para perwakilan fasilitas pelayanan kesehatan rumah sakit yang memiliki modalitas sinar-X mammografi dan Radiografi Gigi di wilayah Bali, Nusa Tengggara, dan Banyuwangi. Pertemuan ini khusus memperkenalkan fitur baru Si-INTAN yaitu inputan data dosis radiasi pasien untuk pemeriksaan mammografi dan radiografi gigi.
Acara dibuka oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif (P2STPFRZR) yang diwakili oleh Kepala Bidang Pengkajian Kesehatan Rusmanto. Dalam sambutan pembukaannya disampaikan bahwa penggunaan sumber radiasi pengion untuk kesehatan tidak boleh sebarangan atau “sembrono”. Radiasi pengion yang digunakan di bidang kesehatan selain memiliki manfaat juga memiliki potensi risiko yang tidak dapat diremehkan, sehingga menjadi penting implementasi persyaratan proteksi dan keselamatan radiasi bagi personil yang menggunakan radiasi dan bagi pasien yang menerima radiasi secara langsung.
Dalam rangka memastikan keselamatan radiasi bagi pasien, implementasi Tingkat Panduan Diagnostik (Diagnostic Reference Level, DRL) merupakan upaya yang paling efektif dalam melakukan optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi pada paparan medik. Diharapkan dengan kegiatan pertemuan teknis ini para peserta yang hadir lebih memahami penerapan justifikasi dan optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi bagi pasien.
Pertemuan teknis dilanjutkan dengan presentasi mengenai “Pengenalan Umum Pentingnya DRL dan aplikasi Si-INTAN” oleh Hermansyah dan presentasi “Cara Registrasi dan Penggunaan Si-INTAN Khusus Untuk Radiografi Gigi dan Mammografi” oleh Sudradjat. Setelah melalui serangkaian presentasi, diskusi dan tanya jawab, acara ditutup secara resmi oleh Kepala P2STPFRZR Djoko Hari Nugroho. Dalam sambutan penutupan disampaikan juga pentingnya DRL ini sebagai tool dalam optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi, dan diharapkan semua peserta yang ada di Provinsi Bali dapat berpartisipasi aktif dalam pengisian data dosis pasien melalui aplikasi Si-INTAN. [P2STPFRZR/SDJT/HM/BHKK]
Komentar (0)