Indonesia Tunjukan Komitmen dalam Melakukan Kontrol Sumber Radioaktif
Kembali 16 Mei 2017 | Berita BAPETENKepala BAPETEN Jazi Eko Istiyanto, didampingi Kepala Biro Perencanaan Farid Arif Binaruno, membuka secara resmi The IAEA Meeting on The Development, Rivision and Implementation of the Safety Case and Safety Assessment, Senin (15/5/17) pagi, di Jakarta.
Pada kesempatan ini Jazi mengungkapkan, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mendukung program tersebut dalam mempertahankan kontrol sumber radioaktif dari produksi sampai dengan pelimbahannya.
Indonesia memiliki peraturan tentang penggunaan sumber radioaktif tertutup termasuk pengelolaan pelimbahannya. Hal ini juga harus sesuai dengan standar keselamatan IAEA. Peraturan tentang penilaian keselamatan dan keamanan pada sumber radioaktif tertutup tersebut, merupakan salah satu tujuan untuk mencapai sebagian dari standar tersebut.
“Melalui seminar ini kita dapat meningkatkan pengawasan terhadap sumber radioaktif. Kehadiran kita dalam workshop ini juga membuktikan adanya kesadaran bersama untuk mengontrol potensi bahaya sumber radioaktif,” tukas Jazi.
Sementara itu pakar IAEA Jacobus Josia Van Blerk mengatakan, workshop ini bertujuan memberikan pelatihan dan saran mengenai pengembangan, revisi, dan pelaksanaan asesmen keselamatan untuk fasilitas pengelolaan limbah (penyimpanan dan fasilitas pembuangan). Hal ini, tambahnya, dapat diperoleh melalui pemaparan narasumber dan bertukar pengalaman di antara negara peserta.
Adapun ruang lingkup workshop ini meliputi persyaratan keselamatan yang relevan dengan pengelolaan dan pembuangan sumber radioaktif tertutup (SRS), pilihan manajemen untuk SRS pada berbagai tahap siklus hidupnya, penilaian keselamatan operasional dan pasca penutupan, kasus keamanan, komponen, pengembangan dan penggunaannya.
Kegiatan yang berlangsung selama 5 hari ini terjalin atas kerja sama IAEA dan Pemerintah Indonesia melalui BAPETEN, dihadiri 48 peserta yang berasal dari 18 negara anggota.
Diharapkan kegiatan ini dapat membangun kerja sama untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan dalam hal pengelolaan serta pengawasan terhadap limbah radioaktif di masing-masing negara peserta.(bho/bsb/aa)