Banner BAPETEN
IAEA Site and External Events Design Mission
Kembali 20 Maret 2017 | Berita BAPETEN

Bertempat di Rancamaya, Bogor, Senin (20/3/2017), Deputi Perizinan dan Inspeksi BAPETEN Khoirul Huda, didampingi Deputi Teknologi Energi Nuklir BATAN, Suryantoro, dan Direktur Perizinan Instalasi Bahan Nuklir Dahlia C. Sinaga, membuka secara resmi IAEA Site and External Events Design (SEED) Mission for Review and Assessment of  Indonesia Power Reactor Site at Puspiptek Serpong.

Dalam sambutannya Khoirul mengatakan, keselamatan tapak reaktor nuklir merupakan salah satu hal terpenting dalam pembangunan dan pengoperasian instalasi nuklir.

Khoirul menambahkan, belajar dari kecelakaan PLTN Fukushima di Jepang, sudah sepatutnya seluruh peraturan keselamatan dan standar internasional nuklir wajib diikuti oleh negara yang akan membangun PLTN.

“BAPETEN telah menerbitkan izin tapak RDE pada 23 Januari 2017. Pada proses evaluasi dan penilaian kegiatan evaluasi tapak ini, BAPETEN didukung oleh Institut Teknologi Bandung dan Universitas Indonesia,” ujar Khoirul.

imgkonten               imgkonten

Pada kesempatan yang sama Suryantoro memaparkan Program Reaktor Daya Eksperimental BATAN. Program RDE ini telah ditetapkan dalam PP No. 46 Tahun 2013, PP No. 79 Tahun 2014, dan PP No. 14 Tahun 2015.

Lebih lanjut Suryantoro menuturkan, Presiden RI telah menyampaikan kepada Dewan Energi Nasional (DEN) pada 22 Juni 2016, terkait dengan pembuatan roadmap PLTN, mengembangkan penelitian reaktor daya, dan membangun jaringan internasional.

Sementara itu koordinator IAEA Seed Mission, Ovidiu Coman menjelaskan, kegiatan ini merupakan kelanjutan dari IAEA Pre-Seed Mission tahun 2015. Tujuannya untuk mereview informasi terkini dari Laporan Evaluasi Tapak yang telah disampaikan BATAN.

imgkonten

Aspek-aspek yang ditinjau meliputi aspek seismik, kegunungapian, geoteknik, meteorologi, hidrologi, kejadian ulah manusia, dan dispersi ke lingkungan.

Misi IAEA ini juga bertujuan untuk mengevaluasi kemamputerapan dokumen persyaratan evaluasi tapak pada IAEA NS-R-3 Rev 1 dan penggunaan metode pendekatan bertingkat dalam IAEA SSG-22.

Workshop yang berlangsung selama 5 hari ini diikuti sebanyak 50 peserta yang berasal dari BAPETEN, BATAN, ITB, BMKG, PVMBG, dan dipandu 3 pakar IAEA.(bho/rus/yul/DPIBN/REH)

Tautan BAPETEN

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

Tautan Internasional

Tautan LPNK