Lewat sambutannya Nasir berpesan jabatan yang diberikan bukan suatu anugerah, tetapi amanah yang harus diemban dengan baik. Melalui jabatan itu nantinya harus mempertanggungjawabkan apa yang harus dilakukan. “Terlebih dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat, maka tugas yang diemban akan lebih berat lagi dari pada masa lalu. Pekerjaan ini tidak ringan,” ujar Nasir.

Pada kesempatan terpisah Hammam mengatakan, dirinya akan terus berupaya agar BPPT dapat terus memberikan kontribusi inovasi teknologi untuk negeri dalam meningkatkan daya saing Indonesia khususnya di era 4.0 ini. Hammam menambahkan, BPPT sebagai bagian dari pemerintahan memiliki peran dalam melakukan inovasi, audit, kliring teknologi, difusi dan komersialisasi, alih teknologi, serta layanan teknologi.

“BPPT adalah aset penting pemerintah dalam mendukung upaya-upaya pencapaian kemandirian bangsa melalui kemandirian teknologi,” katanya. Lebih lanjut Hammam menyatakan, BPPT akan terus berupaya keras dengan bersinergi dan bahu membahu bersama seluruh pemangku kepentingan strategis.

Acara ini dihadiri sejumlah undangan seperti Komisi VII DPR RI, dan jajaran pucuk pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), termasuk Kepala BAPETEN Jazi Eko Istiyanto, yang didaulat sebagai saksi.(bho/pd)