(Surabaya,BAPETEN)
Untuk mengantisipasi kecelakaan transportasi laut yang mengangkut muatan zat radioaktif, BAPETEN dengan melibatkan instansi terkait yang ada di Provinsi Jawa Timur seperti, Kepolisian, Pemda, Bea Cukai, Pelindo, TNI, dan Kementerian Perhubungan, menggelar Gladi Lapang Nasional 2011 Latihan Penanggulangan Kedaruratan Radiologik, di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Kamis (03/11/11).
Gladi
Lapang Nasional ini bertujuan menguji kesiapan dan kemampuan instansi
terkait yang ada, untuk melakukan penanggulangan atau tanggap darurat
dalam merespon adanya kecelakaan radiasi akibat terbakarnya kapal
pengangkut sumber radioaktif.
Acara
ini dihadiri Kepala BAPETEN yang diwakili Deputi Perizinan dan
Inspeksi (PI) Martua Sinaga, Kapolda Jawa Timur yang diwakili Kepala
Biro Operasi Polda Jatim Kombes Abdul Gofur, Direktur Keteknikan dan
Kesiapsiagaan Nuklir BAPETEN Suharyanta, Kepala Biro Hukum dan
Organisasi BAPETEN Berthie Isa, berikut sejumlah pucuk pimpinan
instansi terkait lainnya di Jawa Timur.
Dalam sambutan Kepala BAPETEN yang disampaikan Deputi PI dikatakan, kecelakaan radiasi tidak hanya terjadi dari fasilitas yang menggunakan zat radioaktif atau bahan nuklir, tetapi juga dapat dari pengangkutan atau sabotase oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Oleh karena itu, latihan penanggulangan seperti ini perlu dilakukan untuk mengurangi korban dan kerugian apabila hal itu terjadi.
Dalam sambutan Kepala BAPETEN yang disampaikan Deputi PI dikatakan, kecelakaan radiasi tidak hanya terjadi dari fasilitas yang menggunakan zat radioaktif atau bahan nuklir, tetapi juga dapat dari pengangkutan atau sabotase oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Oleh karena itu, latihan penanggulangan seperti ini perlu dilakukan untuk mengurangi korban dan kerugian apabila hal itu terjadi.
Lebih
lanjut disampaikan, melalui latihan kedaruratan radiologik ini,
koordinasi dapat terus kita asah dan kembangkan, sehingga dapat
meningkatkan pemahaman, wawasan serta akhirnya kesiapsiagaan kita
dalam menghadapi berbagai ancaman, termasuk berbagai kondisi
kedaruratan. Mudah-mudahan setelah latihan ini berakhir, dapat
dilakukan evaluasi menyeluruh sehingga dapat diketahui
kelemahan-kelemahan untuk meningkatkan kesiapan tim dan koordinasi
antar instansi ke depan.
Hal senada juga disampaikan Kapolda Jawa Timur dalam arahannya, yang dibacakan Kepala Biro Operasi Polda Jatim. Menurutnya, nuklir selain memberikan banyak manfaat, juga dapat menimbulkan dampak, apabila terjadi bencana bersifat non teknis seperti bencana alam, ancaman teroris, ataupun kecelakaan transportasi yang mengangkut bahan-bahan radioaktif.
Hal senada juga disampaikan Kapolda Jawa Timur dalam arahannya, yang dibacakan Kepala Biro Operasi Polda Jatim. Menurutnya, nuklir selain memberikan banyak manfaat, juga dapat menimbulkan dampak, apabila terjadi bencana bersifat non teknis seperti bencana alam, ancaman teroris, ataupun kecelakaan transportasi yang mengangkut bahan-bahan radioaktif.
Guna
mengeliminir masalah tersebut, sambungnya, diperlukan kemampuan
tanggap darurat di dalam penanganan dan penanggulangan terhadap dampak
radiasi yang ditimbulkan. Gladi lapang ini dimaksudkan untuk melatih skill sehingga dapat terampil dalam menggunakan sarana dan prasarana yang
akan digunakan untuk penanggulangan kecelakaan radiasi, termasuk
meningkatkan SDM dalam pelaksanaannya. Pelatihan ini juga sangat
diperlukan untuk menguji kesiapan unsur yang ada apabila terjadi
kecelakan transportasi yang melibatkan zat radioaktif.
Saat memberikan keterangan kepada awak media, Deputi PI mengungkapkan, hal terpenting dalam penanggulangan bahaya radiasi, instansi di daerah perlu dibantu sehingga apabila terjadi sesuatu dapat langsung berkoordinasi melakukan tindakan agar meminimalisir risiko.
Saat memberikan keterangan kepada awak media, Deputi PI mengungkapkan, hal terpenting dalam penanggulangan bahaya radiasi, instansi di daerah perlu dibantu sehingga apabila terjadi sesuatu dapat langsung berkoordinasi melakukan tindakan agar meminimalisir risiko.
"Radiasi
tidak dapat terlihat, tidak berbau dan tidak berwarna, tetapi bisa
merugikan masyarakat. Oleh karena itu, setiap daerah perlu dibekali
dan Jatim mendapat kesempatan latihan untuk melihat kemampuan dan
nantinya akan dievaluasi apa saja yang harus dilakukan apabila
terjadi kecelakaan,†ujarnya.
Deputi PI menambahkan, sangat diperlukan wawasan tentang bahaya radiasi, sehingga ada prosedur-prosedur yang harus dilakukan. Dan setiap daerah harus membuat satuan tanggap darurat ketika daerah tersebut dianggap berpotensi menimbulkan bahaya radiasi.
Deputi PI menambahkan, sangat diperlukan wawasan tentang bahaya radiasi, sehingga ada prosedur-prosedur yang harus dilakukan. Dan setiap daerah harus membuat satuan tanggap darurat ketika daerah tersebut dianggap berpotensi menimbulkan bahaya radiasi.
Terkait
dengan transportasi laut yang mengangkut zat radioaktif, Deputi PI
menjelaskan, pada sistem pengawasan, ada perizinan dimana setiap
pengangkutan zat radioaktif harus disetujui oleh BAPETEN. “Prosedur
sudah disiapkan untuk penanggulangan jika terjadi kecelakaan yang
bukan dari fasilitas nuklir dan zat radioaktif, tetapi terjadi saat
pengangkutan atau akibat sabotase. Oleh karena itu, kita libatkan
semua aparatur yang ada,†katanya.
Sementara itu, Suharyanta mengatakan, Surabaya dipilih sebagai tempat latihan, karena Tanjung Perak merupakan salah satu pelabuhan utama internasional. Selain itu, sesuai data perizinan BAPETEN, wilayah Surabaya sudah banyak pemanfaatan tenaga nuklir. Disamping itu, sambungnya, pelabuhan ini juga dapat mendistribusikan dari dan ke wilayah timur serta barat Indonesia. “Nantinya, latihan serupa juga akan dilakukan di tempat lain,†imbuhnya.
Sementara itu, Suharyanta mengatakan, Surabaya dipilih sebagai tempat latihan, karena Tanjung Perak merupakan salah satu pelabuhan utama internasional. Selain itu, sesuai data perizinan BAPETEN, wilayah Surabaya sudah banyak pemanfaatan tenaga nuklir. Disamping itu, sambungnya, pelabuhan ini juga dapat mendistribusikan dari dan ke wilayah timur serta barat Indonesia. “Nantinya, latihan serupa juga akan dilakukan di tempat lain,†imbuhnya.
Sumber : Humas