FGD BAPETEN-ITS Terkait Sistem Instrumentasi Dan Kendali Serta Catu Daya
Kembali 24 Juli 2018 | Berita BAPETEN(Surabaya), Bertempat di Gedung Research Centre Kampus Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) (23/8/2018), dilakukan kerja sama antara BAPETEN dan ITS sebagai tindaklanjut dari hasil focus group discussion (FGD) dengan topik riviu dan penilaian sistem instrumentasi dan kendali serta catu daya listrik. Acara ini dihadiri oleh Direktur Perizinan Instalasi dan Bahan Nuklir Dahlia C Sinaga beserta tim evaluator BAPETEN dan Pengajar ITS yang diwakili oleh Ardiyono Priyadi dan Totok Biyanto.
Dalam sambutanya Dahlia menjelaskan, meskipun BAPETEN belum mengeluarkan peraturan terkait Laporan Analisis Keselamatan (LAK) untuk reaktor daya serta IAEA juga belum mengeluarkan secara resmi dokumen revisi terkait LAK reaktor daya tetapi masih dalam bentuk draft DS449, evaluasi dokumen yang dilakukan mengacu pada Peraturan Kepala BAPETEN No 8 Tahun 2012 tentang Penyusunan Lapoaran Analisis Keselamatan dengan sedikit modifikasi. Berdasarkan peraturan Kepala BAPETEN, sistem catu daya penting ada dalam Laporan Analisis Keselamatan, bahkan sistem catu daya diperlukan daruratpun diperlukan terutama untuk safety system.
Kemudian, Ardiyono menjelaskan bahwa secara empiris daya yang dihasilkan oleh reaktor nuklir akan didistribusikan sebanyak 10% untuk sistem bantu di reaktor meliputi daya listrik untuk perkantoran, sirkuslasi pendingin. Sedangkan daya listrik sisanya akan dialirkan melalui grid. Deskripsi kebutuhan daya reaktor juga akan sangat penting dilakukan sebelum mendesain reaktor. Sementara itu Totok menekankan pentingnya efisiensi perlatan dalam mendesain reaktor dan memaparkan hasil kajiannya terhadap desain reaktor daya eksperimental (Dpibn/aa/bho/is).